WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pentagon merespon pernyataan Presiden Rusia Vladimir Putin terkait kabar kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) menyandera 700 orang.
Sebelumnya dalam pertemuan internasional di Sochi, Putin menjelaskan terdapat warga Amerika Serikat (AS) dalam daftar sandera ISIS.
Sementara Observasi Suriah untuk HAM (SOHR) menjelaskan, terdapat juga warga negara Belgia dan Perancis dalam sandera ISIS.
Baca juga: Putin: ISIS Sandera 700 Orang, Ancam Bakal Eksekusi 10 Orang Per Hari
Presiden berusia 66 tahun itu menyebut ISIS telah mengajukan permintaan dan mengancam bakal membunuh semua sandera jika tak dipenuhi.
"Mereka mengancam bakal mengeksekusi 10 orang per hari. Mereka pernah melakukannya sebelumnya, dan bisa melakukannya lagi," ujar Putin.
Juru bicara Pentagon Komandan Sean Robertson membenarkan ISIS memang menyerang kamp pengungsi yang terletak di Deir Ezzor Jumat pekan lalu (12/10/2018).
Namun seperti dilansir Newsweek Kamis (18/10/2018), Robertson menyebut Pentagon tidak menerima informasi bahwa sandera berjumlah 700 orang.
"Kami sedikit skeptis dengan akurasi yang ditampilkan Presiden Putin. Selain itu, tidak ada informasi warga AS berada di kamp saat kejadian," jelas Robertson.
Komandan dari Angkatan Laut AS menuturkan, Washington menolak tuduhan Rusia bahwa mereka gagal mengantisipasi ancaman ISIS.
Dia menyebut AS dan koalisi pimpinannya berhasil membebaskan sekitar 99 persen wilayah di Suriah dari cengkeraman ISIS.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.