Sumber dari penyelidik Turki sebelumnya memaparkan, Khashoggi dibunuh oleh 15 orang tatkala hendak mengutus dokumen pernikahan dengan si tunangan, Hatice Cengiz.
Kelompok eksekutor itu lantas memutilasi tubuh Khashoggi, dan dibagi ke dalam 15 kantong plastik. Potongan itu dihancurkan menggunakan larutan asam yang bereaksi cepat.
Kasusnya menuai sorotan dunia, tak terkecuali Presiden AS Donald Trump yang berujar dia mulai percaya Khashoggi tewas, dan memperingatkan konsekuensinya bakal buruk jika terbukti.
Baca juga: Intelijen AS Kian Yakin MBS Terlibat Hilangnya Jurnalis Saudi
"Nampaknya memang seperti itu (dibunuh). Sangat menyedihkan. Responnya akan amat buruk. Sangat buruk. Sangat buruk," kata Trump.
Pernyataan presiden 72 tahun itu menandai berubahnya sikap pemerintah AS yang selama ini terkesan enggan menuding sekutunya di Timur Tengah itu.
Khashoggi, yang notabene mantan penasihat pemerintah, melarikan diri dari Saudi dan tinggal di Amerika Serikat (AS) sejak September 2017.
Dalam ulasannya di The Post, jurnalis berumur 60 tahun itu acap mengkritik kebijakan Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman maupun keterlibatan Saudi di Yaman.
Baca juga: Jurnalis Arab Saudi yang Hilang Dilenyapkan Pakai Cairan Asam
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.