RIYADH, KOMPAS.com - Otoritas Turki terus merilis hasil penyelidikan dugaan pembunuhan Jamal Khashoggi, jurnalis asal Arab Saudi yang hilang setelah masuk ke gedung konsulat Saudi di Istanbul, Turki.
Berita lenyapnya Khashoggi lantas menjadi berita utama berbagai media di dunia. Lalu bagaimana media di Arab Saudi menuliskan seputar perkembangan kasus ini?
Melansir CNN, Kamis (18/10/2018), Saudi Gazette menuliskan judul "Saya menikmati kebebasan mutlak, ujar mantan pembangkang".
Surat kabar milik pemerintah itu mengutip ucapan Dr Kassab al-Otaibi yang disebut sebagai mantan tokoh oposisi Saudi, yang menghabiskan waktu setahun di luar negeri pada 1994.
Baca juga: Presiden Trump Akhirnya Percaya Jurnalis Jamal Khashoggi Dibunuh
"Pelajaran pertama, kedua, dan ketiga yang saya peroleh selama hidup di luar negeri adalah tentang nilai berharga dan kesucian Kerajaan," tulisnya.
Surat kabar tersebut juga mengutuk saluran al-Jazeera yang berbasis di Qatar, dalam memberitakan kasus hilangnya Khashoggi dengan mengutip dari sumber-sumber dari Turki.
"Saluran itu dan stafnya melakukan ini dengan mengorbankan profesionalisme, objektivitas, etika, dan kemanusiaan," tulisnya.
Sementara, surat kabar berbahasa Arab Arriyadh, Fahad al Harthy menekankan kisah jurnalis tersebut sebagai plot penuh kebencian terhadap masa depan Saudi.
Artikelnya tertulis "Ya!! Targetnya bukan hanya Jamal Khashoggi, targetnya adalah Saudi baru," begitu tulisnya.
"Musuh kerajaan telah memanfaatkan hilangnya Khashoggi sebagai alat yang berguna untuk menyerang Saudi," demikian tulisnya.
Kasus dugaan pembunuhan Jamal Khashoggi mengaitkan sosok Putra Mahkota Saudi Pangeran Mohammed bin Salman.
Sejumlah pejabat intelijen AS semakin yakin Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) terlibat dalam hilangya, atau kemungkinan pembunuhan, jurnalis Jamal Khashoggi.
Baca juga: 5 Fakta Jamal Khashoggi, Jurnalis Arab Saudi yang Hilang di Turki...
Menurut harian The New York Times, badan-badan intelijen mulai mendapatkan bukti-bukti tidak langsung terkait keterlibatan sang pangeran.
Salah satu bukti itu adalah kehadiran anggota pengamanan sang pangeran di kantor konsulat Saudi di Istanbul dan hasil dari pencegatan pembicaraan sejumlah pejabat Saudi terkait kemungkinan rencana penangkapan Khashoggi.
Seperti diketahui, Pangeran Mohammed menjanjikan Saudi baru dalam bidang ekonomi dan telah mengakhiri larangan mengemudi bagi perempuan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.