Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Raibnya Jamal Khashoggi, Seorang Jenderal Jadi Kambing Hitam

Kompas.com - 19/10/2018, 08:05 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

RIYADH, KOMPAS.com — Pemerintah Arab Saudi kemungkinan akan menjadikan seorang perwira tinggi intelijen yang dekat dengan Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) terkait dugaan pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.

Kabar ini disampaikan tiga orang yang mengetahui rencana tersebut kepada harian The New York Times, Kamis (18/10/2018).

Rencananya, yang akan dituding mendalangi hilangnya Khashoggi adalah Mayor Jenderal Ahmed al-Assiri, seorang penasihat Pangeran MBS.

Baca juga: Presiden Trump Akhirnya Percaya Jurnalis Jamal Khashoggi Dibunuh

Jika kabar ini benar, hal tersebut akan menjadi pengakuan besar dari Pemerintah Arab Saudi dalam kasus hilangya kolumnis The Washington Post itu.

Menjadikan Jenderal Assiri sebagai kambing hitam akan memberikan penjelasan yang masuk akal sekaligus menghapus dugaan bahwa Pangeran MBS terlibat dalam masalah ini.

Apalagi, dengan terus bertambahnya bukti, intelijen AS semakin yakin Pangeran MBS ada di belakang hilangnya Khashoggi.

Sementara itu, Pemerintah Turki mengklaim memiliki bukti bahwa Khashoggi dibunuh dan dimutilasi di konsulat Saudi di Istanbul oleh 15 orang agen negeri itu.

Setelah dua pekan terus membantah meski mendapat tekanan kuat dari Turki dan Washington DC, Pemerintah Arab Saudi bersikukuh untuk menggelar investigasi sendiri.

Namun, di tengah investigasi itu, Pemerintah Saudi sudah "mempersiapkan" Assiri sebagai kambing hitam, menurut tiga sumber yang dekat dengan pemerintah Saudi.

Bahkan, tiga sumber itu menambahkan, nama Jenderal Assiri sudah didiskusikan dan disampaikan ke orang-orang dekat Gedung Putih.

Jenderal Assiri, yang pernah menjadi juru bicara koalisi pimpinan Saudi dalam konflik Yaman, diketahui merupakan orang dekat Pangeran MBS.

Kedekatan itu memberinya akses untuk mendapatkan informasi dan otorita dalam mengerahkan personel untuk menjalankan sebuah misi.

Skenario yang kemungkinan digunakan adalah Pemerintah Saudi akan menjelaskan Pangeran MBS memang memerintahkan Assiri menangkap Khashoggi untuk diperiksa di Arab Saudi.

Namun, di lapangan kemungkinan terjadi salah paham dalam memahami instruksi itu dan justru membunuh sang jurnalis.

Skenario ini disampaikan dua orang sumber yang dekat dengan Pemerintah Saudi. Keduanya tak mau disebutkan namanya karena tak memiliki otorita berbicara dengan jurnalis.

Baca juga: 5 Fakta Jamal Khashoggi, Jurnalis Arab Saudi yang Hilang di Turki...

Sekarang tinggal melihat apakah langkah itu cukup untuk menenangkan tekanan dunia internasional yang bisa merusak citra Pangeran MBS.

Apalagi, Presiden AS Donald Trump mengatakan, dirinya yakin Jamal Khashoggi memang dibunuh dan dia menjanjikan respons keras jika Saudi terbukti menjadi dalang pembunuhan.


 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com