Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Minta Bukti Rekaman Jurnalis Arab Saudi yang Hilang kepada Turki

Kompas.com - 18/10/2018, 15:27 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meminta otoritas Turki agar menyerahkan bukti jurnalis Arab Saudi yang menghilang.

Di Gedung Putih, Trump menyatakan dia mengirimkan permintaan jika ada rekaman video maupun suara yang berhubungan dengan kasus Jamal Khashoggi.

"Kami meminta bukti itu jika benar ada. Saya meragukannya. Namun mungkin ada. Mungkin ada," ujar Trump dikutip Reuters via Channel News Asia Kamis (18/10/2018).

Baca juga: Jurnalis Saudi Dibunuh dan Dimutilasi Hanya dalam Waktu 7 Menit

Presiden berusia 72 tahun itu melanjutkan, dia mengharapkan laporan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo yang melakukan kunjungan ke Saudi dan Turki.

Sebelumnya, penyelidik Turki mengklaim telah mengamankan bukti bahwa Khashoggi dibunuh ketika mengunjungi gedung Konsulat Saudi di Istanbul 2 Oktober lalu.

"Kebenaran bakal tersingkap pada akhir pekan ini," tegas presiden ke-45 dalam sejarah Negeri "Paman Sam" tersebut dikutip BBC.

Meski begitu, tujuh pejabat keamanan AS dan Eropa menyatakan otoritas Turki masih belum memberikan bukti rekaman kasus Khashoggi.

Karena tidak diberikan, pejabat anonim itu menjelaskan mereka mendapatkan data intelijen mereka menggunakan metode dan sumber sendiri.

Termasuk juga pemberitaan media berdasarkan rekaman yang bocor. Salah satunya adalah media Turki pro-pemerintah, Yeni Safak.

Harian tersebut mengulas rekaman tersebut menunjukkan Khashoggi sempat disiksa saat menjalani interogasi sebelum dibunuh.

Khashoggi yang merupakan kontributor media AS The Washington Post itu dimutilasi oleh 15 orang terduga di dalam gedung konsulat.

Selanjutnya, potongan tersebut dihancurkan menggunakan cairan asam yang bereaksi cepat, dan disembunyikan di dekat kediaman Konsulat Jenderal Saudi Mohammed al-Otaibi.

Rekaman itu juga memperdengarkan suara percakapan antara Otaibi dengan Khashoggi sebelum si jurnalis berhadapan dengan terduga pelaku.

Di sana, Khashoggi disiksa sehingga teriakannya didengar staf konsulat. "Lakukan ini di luar. Kalian bisa membuatku terkena masalah," kata Otaibi dalam rekaman.

Baca juga: Jurnalis Arab Saudi yang Hilang Dilenyapkan Pakai Cairan Asam

"Diam jika Anda masih ingin hidup ketika kembali ke Saudi," jawab salah satu pelaku kepada Otaibi. Rekaman memperdengarkan Khashoggi sempat disiksa.

Khashoggi dilaporkan menghilang saat memasuki gedung konsulat untuk mengurus dokumen pernikahan dengan tunangannya yang bernama Hatice Cengiz.

Pihak Saudi bersikukuh Khashoggi telah meninggalkan gedung dengan selamat. Namun, sumber internal Turki menyatakan Khashoggi dibunuh di dalam gedung.

Sementara The New York Times mengungkapkan identitas sebagian pelaku. Antara lain Tubaigy yang menjabat sebagai Kepala Dewan Sains Forensik Saudi dan pejabat tinggi sekolah kedokteran setempat.

Tubaigy merupakan pelaku yang bertanggung jawab melaksanakan proses mutilasi Khashoggi. Dalam rekaman, dia melakukan tugasnya sembari mendengarkan musik.

Kemudian terdapat nama Maher Abdulaziz Mutreb. Pernah bertugas sebagai diplomat di Inggris, dia dilaporkan merupakan pengawal Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman (MBS).

Baca juga: Trump Bantah Lindungi Pemerintah Saudi soal Dugaan Pembunuhan Jurnalis

Dari berbagai foto yang beredar, Mutreb mendampingi Pangeran MBS dalam kunjungannya ke Madrid, Paris, maupun markas PBB.

The Times mengonfirmasi setidaknya sembilan dari 15 pelaku yang terlibat dalam menghilangnya Khashoggi bekerja di dinas keamanan, militer, maupun badan pemerintah lainnya.

Khashoggi, yang notabene mantan penasihat pemerintah, melarikan diri dari Saudi dan tinggal di Amerika Serikat (AS) sejak September 2017.

Dalam ulasannya di The Post, jurnalis berumur 60 tahun itu acap mengkritik kebijakan Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman maupun keterlibatan Saudi di Yaman.

Baca juga: Pelaku Mutilasi Jurnalis Arab Saudi Sambil Mendengarkan Musik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com