Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/10/2018, 12:06 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

ANKARA, KOMPAS.com — Nasib Jamal Khashoggi, jurnalis Arab Saudi yang hilang setelah masuk ke konsulat jenderal negerinya di Istanbul, masih belum terlampau jelas.

Namun, aparat keamanan Turki mengklaim Jamal dibunuh di dalam kantor konsulat dan telah memiliki rekaman audio interogasi hingga pembunuhan Jamal.

Selanjutnya, sejumlah klaim "mengerikan" bermunculan, salah satunya dari Al Jazeera yang menyebut pembunuhan dan mutilasi Jamal Khashoggi hanya membutuhkan waktu 7 menit.

Baca juga: Jurnalis Arab Saudi yang Hilang Dilenyapkan Pakai Cairan Asam

Tersangka pelaku pembunuhan dan mutilasi diduga adalah ahli forensik Saudi Muhammad al-Tubaigy.

Suara Al-Tubaigy dilaporkan terdengar dalam rekaman audio yang dimiliki kepolisian Turki. Dia bahkan menyarankan para interogator "mendengarkan musik" saat dia menyingkirkan jenazah Khashoggi.

Menurut kepolisian Turki, Al-Tubaigy adalah satu dari 15 warga Saudi yang tiba di Istanbul menggunakan dua pesawat terbang.

Ke-15 orang itu kemudian memasuki kantor konsulat Arab Saudi di saat Khashoggi masih berada di dalam gedung itu.

Di hari yang sama dengan kedatangannya, kelompok ini langsung meninggalkan Istanbul bersama dengan seorang  perwira intelijen dan pengawal kerajaan.

Harian The New York Times berhasil mengonfirmasi identitas sembilan orang dalam kelompok itu.

Harian tersebut melaporkan, empat dari sembilan orang itu pernah menjadi pengawal putra mahkota Mohammed bin Salman.

Sejauh ini Pemerintah Arab Saudi masih membantah tudingan terlibat dalam pembunuhan Jamal Khashoggi di kantor konjennya di Istanbul.

Pemerintah Saudi selalu menyatakan Jamal meninggalkan gedung konsulat tetap tidak menyertakan bukti untuk memperkuat klaim mereka.

Baca juga: Pelaku Mutilasi Jurnalis Arab Saudi Sambil Mendengarkan Musik

"Pemerintah Saudi tidak bisa terus diam, dan pemerintah kami serta pihak lain harus terus mendesak agar kebenaran diungkap," kata CEO The Washington Post, Fred Ryan.

Bahkan, Kepala Badan HAM PBB Michelle Bachelet menyerukan agar kekebalan diplomatik para pejabat Saudi yang diduga terlibat dalam masalah ini dicabut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com