Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perdana Menteri Kanada Mengaku Pernah Merokok Ganja

Kompas.com - 17/10/2018, 14:08 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

OTTAWA, KOMPAS.com - Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengaku pernah beberapa kali merokok ganja.

Dilansir dari AFP, Trudeau mengakui sendiri pada tahun 2013 bahwa dirinya pernah merokok ganja sebanyak lima atau enam kali dalam hidupnya.

Salah satunya saat pesta makan malam bersama rekan-rekannya, setelah dirinya terpilih menjadi anggota parlemen.

Tak hanya dirinya, mendiang adik laki-laki Trudeau, Michel, yang meninggal akibat longsor saat berski pada 1998, diakuinya pernah menghadapi tuduhan atas kepemilikan sejumlah kecil ganja.

Kendati memiliki pengalaman dengan ganja, hal tersebut tidak menghalangi Trudeau untuk melanjutkan proses melegalisasi ganja, sesuai dengan janji kampanyenya pada 2015.

Baca juga: Hari Ini, Kanada Resmi Legalkan Ganja untuk Rekreasi

Kanada pada akhirnya telah secara resmi melegalkan penjualan dan penggunaan ganja untuk tujuan rekreasional mulai Rabu (17/10/2018).

Meski demikian, melalui kantornya, Trudeau mengatakan bahwa dia tidak memiliki rencana untuk membeli ataupun mengonsumsi ganja, bahkan setelah itu dilegalkan.

"Kami melegalkan ganja bukan karena kami pikir itu baik untuk kesehatan. Kami melakukan ini karena kami tahu itu tidak baik untuk anak-anak kita," kata Trudeau pada malam jelang pelegalan, Selasa (16/10/2018).

"Kami tahun kita harus bekerja dengan lebih baik untuk melindungi anak-anak kita dan menghilangkan atau mengurangi secara besar-besaran keuntungan yang didapat kelompok penjahat," tambahnya.

Menurut regulasi baru tersebut, warga Kanada yang telah berusia 18 tahun akan diizinkan untuk membeli hingga 30 gram ganja. Selain itu setiap rumah tangga boleh menanam hingga empat pohon ganja.

Sedangkan untuk bentuk turunannya, seperti makanan yang memakai bahan ganja, baru akan dilegalkan tahun depan.

Meski legalisasi ganja mendapat sambutan baik dari para penggunanya, termasuk industri yang berniat mengembangkan produk olahan berbahan ganja, kekhawatiran juga muncul dari pakar kesehatan dan juga politisi yang cemas akan penyalahgunaan tanaman psikotropika itu.

Pejabat kesehatan masyarakat berpendapat, merokok ganja sama berbahayanya dengan tembakau.

Sementara pihak kepolisian bersiap akan adanya peningkatan dalam laporan warga yang mengemudi saat dalam pengaruh ganja.

Baca juga: Penumpang Penerbangan di Kanada Akan Diizinkan Bawa Ganja ke Dalam Pesawat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com