KOMPAS.com - Mario Antoinette merupakan istri dari Raja Perancis Louis XVI, dan merupakan ratu terakhir sebelum terjadinya Revolusi Perancis.
Dia mendapat reputasi sebagai ratu yang boros, kacau, dan kerap memberikan simpati kepada musuh Perancis, utamanya dari tanah kelahirannya, Austria.
Marie Antoinette kini dianggap sebagai simbol kejatuhan monarki Eropa saat menghadapi revolusi global, selain juga mewakili tren dan kecantikan.
Berikut merupakan biografi dari ratu yang terkenal dengan kutipan qu’ils mangent de la brioche (biarkan mereka makan roti) itu.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Ratu Perancis Marie Antoinette Dipenggal
1. Masa Kecil
Maria Antonia Josepha Johanna lahir pada 2 November 1755 di Istana Hofburg di Wina. Dia merupakan putri bungsu Kaisar Roma Suci Francis I dan Ratu Maria Theresa penguasa Kerajaan Hofburg.
Setelah lahir, Antoinette dibawa ke pengasuh kerajaan, Countess von Brandeis. Dia dibesarkan bersama kakaknya, Maria Carolina yang kelak menjadi Ratu Naples dan Sisilia.
Antoinette melewatkan masa kecilnya di Hofburg dan Istana Musim Panas Schoenbrunn. 13 Oktober 1762, dia bertemu Wolfgang Amadeus Mozart yang lebih muda dua bulan.
Mendapat pengajaran privat, dia bukan murid yang menonjol. Di usia 10 tahun, dia tak bisa menulis dengan benar baik bahasa Jerman, Italia, maupun Perancis, dan percakapan dengannya begitu kaku.
Meski begitu, di bawah bimbingan komposer Christoph Willbald Gluck, dia berkembang menjadi musisi handal yang pandai bermain harpa, harpsichord, serta flute.
Bakatnya dalam seni sangat menonjol karena dia mempunyai suara merdu dan sering bernyanyi dalam pertemuan malam keluarga, serta pandai menari.
Baca juga: Koleksi Perhiasan Maria Antoinette Dipamerkan di Dubai Sebelum Dilelang
2. Menjadi Istri Louis XVI
Setelah Perang Tujuh Tahun dan Revolusi Diplomatik 1756, Ratu Maria Theresa memutuskan mengakhiri konfliknya dengan Raja Perancis Louis XVI.
Mempunyai ambisi yang sama untuk menghancurkan Inggris dan sekutunya Prussia, Austria dan Perancis memutuskan menjalin aliansi melalui pernikahan.
7 Februari 1770, Louis XV secara resmi meminta Antoinette untuk menikahi cucunya yang selamat sekaligus penerus tahtanya, Louis-Auguste, Duke of Berry.
Antoinette secara resmi melepaskan haknya sebagai ahli waris Hofburg, dan menikah dengan Louis-Auguste di Gereja Augustinian Wina secara perwakilan 19 April 1770.
14 Mei 1770, dia bertemu dengan Louis-Auguste di Hutan Compiegne. Dua hari kemudian, mereka menggelar pesta di Istana Versailles.
Antoinette menyadari bahwa dia merasa kesulitan menjalani biduk rumah tangga karena dia belum siap. Dia kerap menulis surat ke ibunya untuk mengungkapkan rasa rindunya.
"Ibuku tersayang, tidak pernah saya melewatkan membaca suratmu tanpa menangis," demikian penggalan salah satu surat Antoinette kepada Ratu Maria Theresa.
Baca juga: Ternyata, Marie Antoinette Bisa Berpadu Manis dengan California
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.