Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayah Vincent Kompany Jadi Wali Kota Kulit Hitam Pertama di Belgia

Kompas.com - 16/10/2018, 14:55 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

GANSHOREN, KOMPAS.com - Bek tengah sekaligus kapten klub Inggris Manchester City Vincent Kompany mengucapkan selamat kepada ayahnya, Pierre Kompany.

Pasalnya, sang ayah baru saja terpilih sebagai wali kota kulit hitam pertama di Belgia, tepatnya di kota Ganshoren yang berlokasi sebelah barat laut Brussels.

Dalam pemilihan yang berlangsung Minggu (14/10/2018), Kompany senior terpilih sebagai wali kota setelah memperoleh 28,38 persen suara, dan bergabung dengan dua partai lainnya.

Baca juga: George Weah Dilantik Menjadi Presiden Liberia

Dilansir CNN dan Sky News Senin (15/10/2018), Kompany mengunggah video di Instagram bersama adiknya, Francois yang merupakan pemain KSV Roeselare.

"Belum pernah terjadi sebelumnya. Dia menjadi wali kota kulit hitam pertama. Kami semua sangat bahagia. Selamat Ayah," kata Vincent.

Bek berusia 32 tahun itu menjelaskan, ayahnya datang ke Belgia pada 1975 sebagai pengungsi dari Republik Demokratik Kongo.

Sejak saat itu, Kompany senior berjuang untuk mendapatkan kepercayaan masyarakat setempat. Dia memulai kehidupannya di Belgia sebagai teknisi mesin sebelum terjun ke politik.

Sky News memberitakan, Kompany menjadi penasihat lokal pada 2006. Delapan tahun berselang, dia memenangkan kursi di parlemen regional Brussels.

Dalam pidato kemenangannya, pria berusia 71 tahun itu berkata dia ingin menciptakan komunitas antar-generasi di mana tua dan muda saling bahu membahu.

Selain Pierre Kompany, Vincent juga menaruh perhatian pada politik. Dia berkomentar pasca-serangan teror di Paris, Perancis, di 2015.

Serangan yang diklaim Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) itu berupa bom bunuh diri dan penembakan di beberapa tempat.

Antara lain Stade de France ketika berlangsung uji coba tim nasional Perancis melawan Jerman. Total 137 orang tewas, termasuk di antaranya tujuh pelaku.

Pelaku yang selamat, Salah Abdeslam, ditangkap di tempat persembunyiannya di Forest, sebuah munisipal di Brussels, pada 15 Maret 2016.

"Saya hanya melihat para politisi datang ke tempat kami enam tahun sekali untuk memenangkan suara kami," tutur Vincent.

Dia menjelaskan para politisi itu bisa menggunting pita merah dan membanggakan segala pencapaiannya terhadap kota.

"Namun saya begitu berjuang untuk beradaptasi dan menjadi bagian dari lingkungan saya karena perhatian yang tidak komunitas kami dapatkan," keluh dia.

Baca juga: Melawan Brasil Jadi Motivasi bagi Vincent Kompany

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com