Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelompok Militan Tolak Tinggalkan Idlib, Zona Demiliterisasi Terancam Batal

Kompas.com - 16/10/2018, 14:31 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

IDLIB, KOMPAS.com - Kelompok militan Islam di Idlib, Suriah dinilai telah gagal memenuhi tenggat waktu untuk meninggalkan area yang direncanakan bakal menjadi zona demiliterisasi.

Hal tersebut menimbulkan kekhawatiran akan dilanjutkannya serangan udara yang dilancarkan pasukan pro-pemerintah Bashar al-Assad dan sekutunya Rusia ke wilayah kantong terakhir yang dikuasai pemberontak di Provinsi Idlib.

Berdasarkan kesepakatan yang dicapai antara Presiden Rusia Vladimir Putin dengan Pemimpin Turki Recep Tayyip Erdogan, kawasan yang akan dibangun zona demiliterisasi harus bebas dari persenjataan berat dan kelompok militan radikal pada batas waktu 15 Oktober 2018.

Baca juga: Pemberontak Suriah Selesai Tarik Senjata Berat dari Garis Depan Idlib

Dalam kesepakatan itu, wilayah berbentuk setengah lingkaran dengan luas 15 hingga 20 kilometer yang meliputi kawasan Idlib dan sebagian Latakia, Hama serta Aleppo, akan menjadi zona penyangga.

"Kami tidak melihat adanya penarikan dari kelompok jihad dari seluruh zona demiliterisasi," kata Rami Abdel Rahman, Kepala Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, pada Senin (15/10/2018), dilansir The New Arab.

Sebelumnya dikabarkan, pemberontak Suriah telah selesai melakukan penarikan senjata berat, termasuk peluncur roket, mortir, dan rudal jarak menengah, dari garis depan di Provinsi Idlib.

Namun hingga batas waktu 15 Oktober, tidak tampak ada anggota kelompok militan radikal yang meninggalkan zona demiliterisasi.

Rezim Suriah mengatakan akan butuh waktu untuk menilai apakah kesepakatan yang dicapai telah benar-benar gagal.

Sementara beberapa jam sebelum batas waktu tersebut, kelompok militan Hayat Tahrir al-Sham (HTS) menyatakan bersumpah untuk terus bertempur.

"Kami tidak akan meninggalkan pilihan jihad kami dan berjuang untuk mewujudkan revolusi kami yang diberkati," kata HTS, aliansi di Suriah yang sebelumnya dipimpin Al-Qaeda.

HTS bersama dengan kelompok militan lainnya menguasai hingga dua pertiga dari wilayah zona demiliterisasi yang direncanakan dan lebih dari separuh wilayah di Idlib.

Akhir pekan lalu, tembakan mortir yang dilepaskan dari zona penyangga mengenai posisi pasukan rezim dan menewaskan dua tentara.

Para pakar mengatakan keputusan kini kembali kepada Ankara dan Moskwa untuk menanggapi kelompok militan yang melanggar batas waktu penarikan dari Idlib.

Baca juga: Kelompok Pemberontak di Suriah Setuju Zona Demiliterisasi di Idlib

Namun pekan lalu, Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov telah menyampaikan bahwa penundaan selama satu atau dua hari tidak akan membuat perbedaan.

Sementara Menlu Suriah Walid Muallem mengatakan bahwa kesepakatan tentang zona demiliterisasi tersebut kemungkinan bakal memakan waktu hingga akhir tahun sebelum benar-benar dieksekusi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com