Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saudi Disebut Bakal Akui Jurnalis yang Hilang Tewas Saat Diinterogasi

Kompas.com - 16/10/2018, 09:50 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

RIYADH, KOMPAS.com - Arab Saudi disebut bakal mengakui bahwa jurnalis pengkritik pemerintah yang hilang sejak 2 Oktober tewas karena kesalahan interogasi.

Kabar tersebut dihembuskan media Amerika Serikat (AS) CNN yang mengutip dua sumber, sebagaimana diwartakan AFP Senin (15/10/2018).

Sumber tersebut menjelaskan, Saudi bakal mempersiapkan laporan bahwa Jamal Khashoggi tewas ketika diinterogasi.

Baca juga: Kasus Hilangnya Jurnalis Arab Saudi, Trump Kirim Pompeo Temui Raja Salman

Sementara pejabat anonim lain berujar, laporan tersebut masih dibuat dan bisa diubah di mana operasi penangkapan itu berlangsung tanpa izin.

Adapun The Wall Street Journal senada dengan CNN dengan melaporkan Riyadh bakal mengaku bahwa interogasi Khashoggi mengalami kesalahan prosedur.

Khashoggi tak diketahui ke mana rimbanya setelah dia memasuki Konsulat Saudi di Istanbul, Turki, untuk mengurus dokumen pernikahan dengan tunangannya, Hatice Cengiz.

Pihak Saudi bersikukuh dia telah keluar dari gedung. Namun sejumlah pejabat Turki meyakini Khashoggi dibunuh di dalam konsulat.

Pejabat anonim itu menjelaskan Khashoggi disiksa dan dibunuh 15 orang, di mana salah satunya merupakan pakar forensik yang bertugas memutilasi jenazahnya.

Nasib jurnalis berusia 59 tahun tersebut membuat AS bersuara karena Khashoggi merupakan kontributor The Washington Post.

Presiden Donald Trump dalam kicauannya di Twitter menyatakan dia telah berbicara dengan Raja Salman yang menyanggah dia mengetahui nasib Khashoggi.

Trump mengutus Menteri Luar Negeri Mike Pompeo ke Saudi untuk meminta keterangan dari otoritas di sana apa yang sudah diketahui oleh mereka.

"Dia mungkin pergi ke Turki. Mungkin juga tidak," ujar presiden berusia 72 tahun itu di sela-sela kunjungannya ke Alabama.

Kantor berita Anadolu memberitakan kemungkinan Pompeo bakal bertemu Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu Rabu (17/10/2018).

Khashoggi, yang notabene mantan penasihat pemerintah, melarikan diri dari Saudi dan tinggal di Amerika Serikat (AS) sejak September 2017.

Dalam ulasannya di The Post, Khashoggi acap mengkritik kebijakan Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman maupun keterlibatan Saudi di Yaman.

Baca juga: Terimbas Hilangnya Jurnalis Khashoggi, Pasar Saham Arab Saudi Anjlok

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com