Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenang Shenzhou 5, Misi Luar Angkasa Berawak Pertama Milik China...

Kompas.com - 15/10/2018, 16:20 WIB
Aswab Nanda Pratama,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Saat Rusia dan Amerika Serikat berhasil meluncurkan wahana antariksa ke luar angkasa, tentu menjadi sebuah tonggak penting dalam sejarah perkembangan teknologi antariksa.

Negara-negara lain pun berusaha untuk bisa melakukan hal serupa, sehingga mengurangi tensi ketegangan Rusia melawan AS dalam perseteruan "Space Race".

Republik Rakyat China pun melakukan hal yang sama. Hal ini dibuktikan dengan sebuah misi antariksa yang dikembangkan oleh China. Pada 15 Oktober 2003, misi luar angkasa berawak pertama China meluncur ke luar angkasa.

Misi yang dimulai sejak 1999 itu akhirnya bisa direalisasikan dengan membawa seorang astronot kali pertama untuk mengorbit pada bumi. Astonot itu bernama Yang Liwei, dan menorehkan sejarah negaranya.

Misi mengorbit bumi

China memulai upayanya untuk mengembangkan penerbangan angkasa berawak pada 1968 di bawah koordinasi China National Space Administration (CNSA), yang disebut Proyek 921.

Sebuah pesawat antariksa tak berawak rencananya diluncurkan pada 1970. Namun, program itu ditunda karena masalah keuangan dan politik.

Pada 1995, Rusia mulai membantu mengembangkan kesulitan yang dihadapi oleh China. Akhirnya, China bisa mengembangkan sebuah prototipe dengan mengubah Proyek 921 menjadi Shenzhou.

Shenzhou yang merupakan pesawat ruang angkasa mirip dengan Soyuz milik Rusia. Dalam sejarah pembuatannya, China berhasil mengembangkan 10 pesawat Shenzhou untuk misi ini.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: AS Sukses Kirim Monyet ke Antariksa

Shenzhou 1 sampai Shenzhou 4 berhasil mengorbit tanpa adanya awak kru. Puncaknya adalah Shenzou 5 yang menggunakan seorang astronot.

Dilansir dari Britannica, Shenzhou terdiri dari tiga modul yaitu modul layanan berisi instrumentasi dan sistem propulsi; modul tengah berbentuk lonceng yang membawa awak selama peluncuran dan pendaratan; dan modul orbital ke depan berbentuk silinder yang membawa eksperimen ilmiah dan militer.

Shenzhou 5 ini memiliki panjang 9,3 meter, beratnya mencapai 7.840 kilogram serta berdiameter 2,8 meter. Pesawat ini didukung dengan empat panel surya yang menghasilkan total daya 1.500 watt.

Dalam peluncurannya, Shenzhou 5 menggunakan roket peluncur Long March 2F dalam membantunya mencapai orbit bumi.

Pada pukul 01.00 waktu setempat, Roket Long March membawa Shenzhou 5 meluncur. Peluncuran dilakukan di Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan (JSLC) yang merupakan fasilitas pelabuhan antariksa milik China.

Shenzhou 5 meluncuraerospace Shenzhou 5 meluncur

Menurut media GBTimes, setelah misi itu, China menjadi negara ketiga dunia yang sukses menempatkan manusia ke luar angkasa setelah Rusia dan Amerika Serikat.

Yang Liwei berhasil 14 kali mengitari bumi selama kurang lebih 21 jam usai peluncurannya. Hal ini juga mencaji cacatan sejarah bagi China karena berhasil mengalahkan ketakutan akan pengiriman manusia ke luar angkasa setelah empat misi dilakukan.

"Saya takut saya akan mati," ujar Yang seperti dilansir oleh China.org.cn, ketika melewati turbulensi 26 detik sebelum pesawat ruang angkasa itu akhirnya berhenti berguncang.

Setelah 14 kali mengitaribumi, pesawat itu membawa Yang Liwei kembali ke bumi. Mereka mendarat dengan selamat di di padang rumput Siziwang, China.

Setelah peristiwa itu, seorang pimpinan NASA, Sean O'Keefe menyebut Shenzhou 5 sebagai "pencapaian penting dalam eksplorasi manusia". NASA juga berharap China "melanjutkan program penerbangan angkasa manusia yang aman".

Berkat pencapaiannya, China terus berinovasi lebih. Pada 16 Juni 2012, program Shenzhou sembilan berhasil membawa astronot wanita China pertama.

.

.

.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com