Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita di Balik Peti Mati Fantasi ala Masyarakat Ghana...

Kompas.com - 12/10/2018, 17:23 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Bayu Galih

Tim Redaksi

GHANA, KOMPAS.com – Kematian merupakan akhir dari kehidupan manusia. J asad yang sudah terbujur kaku itu biasanya akan dimakamkan berdasarkan kepercayaan dan adat masing-masing pihak.

Ada yang dibakar, diletakkan di tempat tinggi, diawetkan, atau yang paling jamak adalah dimakamkan.

Pemakaman sangat identik dengan keberadaan peti mati yang digunakan untuk menyemayamkan jenazah. Secara umum, peti mati berbentuk persegi panjang dan terbuat dari kayu dengan warna coklat atau putih.

Namun, tidak demikian dengan bentuk peti mati yang ada di Ghana, Afrika Barat. Mereka memiliki budaya unik, yaitu meletakkan jenazah menggunakan peti mati dalam aneka bentuk dan rupa.

Mereka menyebutnya "Abebuu Adekai", yang berarti peti mati fantasi. Beragam bentuk peti mati, mulai dari bentuk botol bir, kamera, pesawat terbang, ponsel, kapal, sepatu, sapi, semua dapat dibuat berdasarkan pesanan.

Terbuat dari bahan kayu, peti-peti ini dicat dengan berbagai warna, disesuaikan dengan obyek yang diduplikasi untuk dijadikan peti.

Awal keberadaan

Disadur dari media travel, Roads and Kingdom, peti mati fantasi pada awalnya diciptakan oleh seorang tukang kayu muda era 1950-an, Seth Kane Kwei.

Seth Kame Kwei terinspirasi dari seorang pemimpin yang meninggal secara tiba-tiba dan dimakamkan menggunakan peti yang terbuat dari sampah.

Sebelumnya, pemimpin itu membawa sejumlah sampah, yang akhirnya diubah oleh orang-orang sekitarnya menjadi peti mati. Hal itu dilakukan karena tidak ada peti lain untuk memakamkan jasadnya.

Tidak lama, nenek Kwei meninggal dan Kwei membuatkannya sebuah peti mati berbentuk pesawat terbang. Bentuk pesawat dipilih, karena semasa hidup, nenek Kwei sangat menyukai pesawat terbang.

Beberapa minggu kemudian, Kwei menerima pesanan untuk membuat peti mati dengan bentuk kapal. Pesanan itu datang dari seorang nelayan yang ayahnya meninggal.

Budaya Ghana

Peti mati fantasi atau Adebuu Adekai, berbentuk kamera.Youtube/ nollygrio Peti mati fantasi atau Adebuu Adekai, berbentuk kamera.

Sejak saat itu, peti mati dengan menggunakan peti fantasi mulai membudaya di tengah masyarakat Ghana.

Bagi mereka, upacara pemakaman menjadi satu perayaan kesedihan yang harus dimaksimalkan. Mereka rela mengumpulkan dan mengeluarkan uang dalam jumlah besar, bahkan hingga satu tahun gaji.

Hal itu menjadi cara mereka menunjukkan cinta kasih terhadap keluarganya yang meninggal. Mereka ingin, arwah yang sudah tiada memasuki kehidupan kekal di surga dengan penuh "gaya".

Setiap peti menunjukkan kekhasan dari masing-masing jasad yang menggunakannya, baik cara hidup, cita-cita, pekerjaan, dan sebagainya.

Peti berbentuk antelop, binatang bertanduk mirip rusa, digunakan untuk mengenang orang yang bijaksana. Kemudian bentuk elang digunakan untuk orang-orang yang terkenal.

Selanjutnya bentuk ikan, adalah bentuk peti mati fantasi yang paling terkenal di Ghana, karena sebagian masyarakat bekerja menjadi seorang nelayan.

Satu lagi, peti berbentuk Alkitab, hanya diijinkan untuk digunakan di gereja.

Industri peti fantasi

Pembuat peti mati fantasi di Ghana.Roads & Kingdom Pembuat peti mati fantasi di Ghana.

Seth Kane Kwei memulai industri ini di ibu kota Ghana, Accra pada tahun 1950. Peti ini terbuat dari jenis kayu mahoni yang lunak, sehingga memudahkan para seniman untuk membentuk sebuah peti.

Harga masing-masing peti dijual dengan harga berbeda, disesuaikan dengan tingkat kesulitannya masing-masing.

Harganya mulai dari 700 dollar hingga peti berbentuk mobil Porsche buatan keponakan Kwei laku terjual senilai 9.200 dollar di sebuah lelang di London.

Saat ini setidaknya terdapat lebih dari 10 bengkel peti mati fantasi yang tersebar di berbagai sudut Accra. Sepuluh bengkel itu dimiliki oleh karyawan-karyawan Kwei yang ikut mempelajari teknik pembuatan Abebuu Adekai bersamanya sebelumnya, karena Kwei meninggal pada 1992.

Bengkel-bengkel peti mati fantasi ini memproduksi peti hingga 20 unit tiap bulannya dan mengirimkan 100 peti kepada penduduk Ghana yang tinggal di berbagai negara.

Bahkan ada juga pecinta seni dari Rusia dan Denmark yang turut memesan karya dari bengkel Kwei ini.

.

.

.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com