Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/10/2018, 12:03 WIB

TOKYO, KOMPAS.com - Seorang kepala pendeta sebuah kuil kontroversial di Jepang dilaporkan mengundurkan diri setelah dia mengkritik Kaisar Akihito.

Dalam komentar yang dimuat di majalah Shukan Post, Kunio Kohori menuturkan dia yakin kaisar yang bakal lengser pada 31 Maret 2019 itu berusaha menghancurkan Kuil Yasukuni.

Baca juga: Dihukum karena Ganggu Upacara Kuil, Siswa Biksu di Thailand Tewas

Sebabnya, kaisar berusia 84 tahun itu tidak pernah mengunjungi kuil yang dibangun pada 1869 di era Kaisar Meiji tersebut.

Kuil Yasukuni menjadi kontroversial karena menjadi makam sosok yang dianggap penjahat perang di Perang Dunia II.

Antara lain mendiang Perdana Menteri Hideki Tojo yang dieksekusi mati di 1948. Kemudian kuil itu juga mendoakan arwah 2,5 juta korban Perang Dunia II.

Sebaliknya, Kaisar Akihito lebih memilih untuk mengunjungi dan mencoba membangun rekonsiliasi dengan musuh Jepang seperti China maupun Korea.

"Lebih banyak perjalanan yang dilakukan Yang Mulia Kaisar, beliau jadi semakin membuat jarak dengan Kuil Yasukuni," kritik Kohori dilansir BBC Kamis (11/10/2018).

Kohori juga meragukan Putra Mahkota Naruhito dan istrinya Masako bakal mengunjungi kuil setelah berkuasa. Apalagi, dia mendengar Masako benci agama Shinto.

Dalam keterangan tertulis, Yasukuni menyesalkan ucapan yang dilontarkan Kohori, dan menyatakan Kohori telah meminta maaf secara langsung kepada Badan Rumah Tangga Kekaisaran.

"Kepala kuil yang baru untuk menggantikan Kohori bakal dipilih pada Oktober ini," demikian penjelasan dari juru bicara kuil.

Keputusan Kaisar Akihito untuk membangun rekonsiliasi dengan China maupun Korea, serta mengunjungi kawasan Pasifik untuk memberikan penghormatan dikritik kalangan sayap kanan.

Ayah Akihito, Kaisar Hirohito, berhenti mengunjungi Yasukuni sejak ke-14 penjahat perang Jepang mendapat kehormatan di sana pada 1978.

Meski sudah tidak lagi dikunjungi kaisar, kuil tersebut masih dikunjungi sejumlah politisi. Antara lain Perdana Menteri Shinzo Abe yang memantik kritik dari China.

Baca juga: Jam Kerja Terlalu Panjang, Seorang Biksu di Jepang Gugat Sebuah Kuil

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com