WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berkomentar rencana Korea Selatan (Korsel) yang berniat mencabut sanksi Korea Utara (Korut).
Diwartakan Reuters via Channel News Asia Kamis (11/10/2018), Trump berkata Korsel tak bisa mencabut sanksi Korut tanpa izin AS.
Baca juga: Korsel: Korut Punya 60 Bom Nuklir
Presiden 72 tahun itu mengajak sekutunya untuk tetap mempertahankan sanksi sebagai bagian dari kampanye "tekanan maksimum" hingga Korut melucuti senjata nuklir miliknya.
"Mereka tak akan bisa melakukannya (mencabut sanksi) tanpa izin kami. Sekali lagi mereka tak bisa melakukannya," tegas Trump.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Korsel Kang Kyung-wha berujar pihaknya sedang meninjau kemungkinan pencabutan sanksi dengan lembaga negara lain.
Salah satunya adalah Kementerian Unifikasi. "Itu merupakan keputusan eksekutif yang saat ini sedang berlangsung," papar Kang.
Setelah itu, Kang menarik ucapannya pasca-mendapat kritik dari para anggota parlemen konservatif, yang menuntut Pyongyang seharusnya meminta maaf.
Korsel menjatuhkan sanksi kepada Korut setelah Pyongyang menyerang kapal perang ROKS Cheonan pada Maret 2010 yang menewaskan 46 pelautnya.
Meski Korsel telah membantah tengah mengajukan peninjauan, terdapat desakan agar sanksi terhadap Korut diringankan.
Selain dari Korut, China melalui kemenlu dan Rusia meyakini sanksi PBB terhadap Korut juga harus dipertimbangkan untuk dicabut.
Upaya denuklirisasi lahir setelah Pemimpin Korut Kim Jong Un bertemu dengan Trump di Singapura pada 12 Juni lalu.
Baca juga: Bertemu Menlu AS, Kim Jong Un Sepakat Digelarnya KTT Kedua AS-Korut
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.