KOMPAS.com - Perjalanan dengan moda transportasi laut tentu juga ada risiko. Kecelakaan, kesalahan manusia, faktor cuaca, dan serangan dari pihak lain menjadi masalah tersendiri dalam melakukan perjalanan menggunakan kapal.
Ketika Kapal Titanic menabrak gunung es pada 1922, peristiwa itu menjadi sebuah pemberitaan besar. Saat itu, perjalanan laut dianggap menakutkan.
Kapal pesiar yang tercatat sebagai kapal tercepat pada zamannya itu akhirnya tenggelam dua jam kemudian. Dari 2.224 penumpang, yang selamat sekitar 1.514 orang.
Selain Titanic, terdapat kecelakaan kapal yang mematikan. Berikut ini lima kecelakaan kapal paling mematikan di dunia dilansir dari History.com:
Kapal ini disewa untuk mengambil karyawan dari disewa untuk mengangkut para pegawai Chicago’s Western Electric Company berlibur ke Michigan City.
Hal ini merupakan peristiwa terbesar dalam kehidupan pekerja, di mana banyak pekerja yang bisa merasakan liburan.
SS Eastland tenggelam dalam jarak beberapa meter dari pantai.
Dari sekitar 2.500 orang di dalamnya, lebih dari 841 orang tewas dalam peristiwa ini, baik itu karena tenggelam maupun tertimpa furnitur yang ada di dalam.
Kapal itu dianggap sebagai target yang sah oleh Jerman. Sebab, Jerman saat itu percaya bahwa kapal itu digunakan untuk mengangkut prajurit perang.
RMS Lusitania sebenarnya membawa lebih dari 170 ton peluru artileri dan amunisi perang. Namun demikian, serangan itu berakibat hilangnya 1.198 penumpang, termasuk 128 orang Amerika Serikat.
Pada 20 Desember 1987, terjadi kecelakaan kapal feri MV Dona Paz yang bertabrakan dengan tanker minyak MT Vektor di Selat Tablas, selatan Manila.
Harian Kompas 24 Desember 1987 menjelaskan, kapal itu membawa sekitar lebih dari 4.000 orang yang akan pulang ke kampung halaman sebelum liburan Natal tiba.