BAGHDAD, KOMPAS.com - Perdana menteri terpilih Irak Adel Abdel Mahdi sedang pusing tujuh keliling karena kesulitan untuk membentuk pemerintahan.
Sehingga, pada Selasa (9/10/2018), Abdel Mahdi membuka pendaftaran online bagi para warga Irak yang berminat menduduki jabatan menteri.
Langkah tak lazim ini diambil setelah Abdel Mahdi, mantan wakil presiden Irak, kesulitan mengatasi perbedaan pandangan antara para politisi yang membentuk pemerintahan koalisi Irak.
Baca juga: Pasukan AS akan Tetap Berada di Irak Selama Dibutuhkan
Abdel Mahdi ditunjuk menjadi perdana menteri pada 1 Oktober lalu dan sesuai konstitusi memiliki waktu hingga 1 November mendatang untuk membentuk pemerintahan.
Situs pendaftaran ini memberi para kandidat menteri waktu hingga tiga hari untuk mendaftarkan diri sebagai menteri.
Para pendaftar harus mengisi data personal, menjelaskan orientasi politik, dan menyebutkan partai politik tempat mereka bernaung.
Pendaftaran ini terbuka bagi pria atau wanita dan mereka harus memiliki gelar sarjana atau yang sederajat sebagai syarat utama menjadi pejabat negara.
Para kandidat kemudian bisa memilih kementerian yang ingin mereka pimpin dan harus menuliskan visi sebagai pemimpin dan bagaimana cara mengelola tim secara efektif.
Para pendaftar juga harus menjelaskan visi terkait cara mengatasi masalah kementerian serta solusi praktisnya.
Abdel Mahdi (76) adalah seorang politisi veteran yang sudah menyaksikan politik Irak yang penuh friksi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.