Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Netanyahu Perintahkan Jajarannya Bersiap Perang Melawan Hamas

Kompas.com - 09/10/2018, 18:32 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

TEL AVIV, KOMPAS.com - Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memperingatkan kepada jajaran pejabat tingkat tingginya bahwa Israel tengah bersiap untuk kemungkinan melancarkan operasi militer di Jalur Gaza.

Langkah pengerahan kekuatan militer dimungkinkan apabila situasi ketegangan di wilayah kantong yang dikepung semakin meningkat.

Dilaporkan televisi berita lokal, Hadashot Israel, Netanyahu memperingatkan eskalasi di Gaza yang dapat dipicu aksi protes di pagar perbatasan.

"Kami mengharapkan situasi tekanan di Gaza dapat mereda. Namun hal itu tampaknya tidak akan segera terjadi, karenanya kami sedang mempersiapkan tindakan secara militer," kata Netanyahu.

"Ini bukan sebatas pernyataan kosong," lanjut Netanyahu menegaskan, seperti dilansir The New Arab, Senin (8/10/2018).

Baca juga: Presiden Palestina Beri Ultimatum Hamas untuk Serahkan Kendali Gaza

Pernyataan perdana menteri seolah menegaskan pernyataan Menteri Pertahanan Avigdor Lieberman yang memperingatkan bahwa Israel saat ini dalam kondisi paling siap untuk perang sejak sepuluh tahun terakhir.

"Kami berada pada tingkat kesiapan tertinggi untuk perang sejak terjadinya Perang Enam Hari," ujar Lieberman dalam sebuah wawancara dengan kantor berita Israel, Ynet, yang dipublikasikan pekan lalu.

Perang Enam Hari terjadi pada 1976, yang memicu Israel merebut Jalur Gaza dan Semenanjung Sinai dari Mesir, Tepi Barat dan Yerusalem Timur dari Yordania dan Dataran Tinggi Golan dari Suriah.

"Saya menyampaikan hal ini bukan hanya karena apa yang saya pikirkan, tapi sebagai seseorang yang telah menjabat di kabinet selama bertahun-tahun," kata Lieberman.

Israel telah mengumumkan pada Kamis (4/10/2018) pekan lalu, akan meningkatkan kehadiran militernya di perbatasan Gaza, menjelang aksi yang dapat berkembang menjadi kekerasan.

Militer Israel disebut telah mengirimkan pasukan penembak jitu, senjata infanteri dan kendaraan lapis baja ke perbatasan Gaza.

Aksi demonstrasi warga Palestina di perbatasan Gaza telah dimulai sejak Maret lalu, yang menuntut pengembalian hak para pengungsi untuk kembali ke tanah mereka sejak terusir dalam perang 1948.

Setidaknya 193 orang dilaporkan telah menjadi korban tewas selama aksi demonstrasi akibat tembakan yang dilepaskan tentara Israel.

Tembakan disebut sebagai upaya mencegah serangan layang-layang dan balon pembakar yang diterbangkan peserta aksi ke wilayah Israel.

Pemimpin politik Hamas, Yahya Sinwar, dalam wawancara dengan surat kabar Israel pekan ini mengatakan, meski pada akhirnya perang (dengan Israel) kembali terjadi, dirinya menegaskan bahwa hal itu tidak dikehendaki pihak mana pun.

Baca juga: Netanyahu Ingin Israel Gencatan Senjata Total dengan Hamas

.

.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com