Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cucu Adolf Hitler Sebut Donald Trump Sebagai Pembohong

Kompas.com - 09/10/2018, 12:55 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber Mirror

NEW YORK, KOMPAS.com - Tidak banyak diketahui soal keluarga dari diktator Jerman, Adolf Hitler. Namun, ternyata anggota keluarganya tersebar ke sejumlah negara.

Biasanya, mereka mengganti nama keluarga karena enggan dikaitkan dengan kekejaman Nazi pimpinan Hitler.

Salah satu keturunan keluarga Hitler adalah Alexander Stuart-Houston, yang meski tinggal di New York ternyata adalah cucu keponakan sang diktator.

Baca juga: Operasi Mincemeat, Saat Jenazah Digunakan untuk Menipu Hitler

Sama seperti keluarga Hitler lainnya, Alexander serta dua saudaranya, Brian dan Louis, sudah tak menggunakan keluarganya dan mencoba tidak diketahui publik.

Namun, untuk pertama kalinya, Alexander (68) berbicara di teras kediamannya di Patchogue, Long Island, Negara Bagian New York, setelah didatangi majalah terbitan Jerman, Bild.

Alexander, yang merupakan pendukung Partai Republik, kepada Bild mengatakan bahwa Presiden AS Donald Trump adalah pembohong dan dia amat mengagumi Kanselir Jerman Angela Merkel.

"Orang paling terakhir dalam daftar orang yang paling saya kagumi adalah Donald Trump. Dia bukan favorit saya. Perilakunya amat mengganggu," kata pria yang nama tengah sebenarnya adalah Hitler itu.

"Dan, saya tidak suka pembohong. Saya selalu memilih orang yang bisa melakukan pekerjaannya dengan baik," tambah dia.

Alexander melanjutkan, jika memungkinkan dia akan memilih Angela Merkel untuk memimpin Amerika Serikat.

"Saya menyukai dia (Merkel). Dia adalah sosok yang amat cerdas dan melakukan apa yang harus dia lakukan saat ditanya cara menangani krisis pengungsi," kata Alexander.

Ayah Alexander, William Patrick Hitler, pindah ke Amerika Serikat sebelum Perang Dunia II dan bergabung dengan militer AS untuk menghadapi sang paman.

Setelah Perang Dunia II usai, keluarga itu memutuskan mengganti nama Hitler dan menggunakan nama keluarga baru Stuart-Houston.

William Patrick adalah putra dari Alois saudara tiri Adolf Hitler. Dia lahir di Liverpool, Inggris, pada 1911 dari seorang ibu keturunan Irlandia.

William kemudian meninggalkan Inggris untuk pindah ke Jerman pada 1930 dan sempat bergabung dengan Partai Nazi lalu bekerja di sebuah bank di Berlin.

Sama seperti semua warga Jerman saat itu, William juga membutuhkan izin sang Fuhrer untuk berganti pekerjaan.

Hal itu dilakukan Hitler agar dia terhindar dari tuduhan lebih mendahulukan keluarga dan orang-orang terdekatnya.

Baca juga: Putar Musik Komposer Favorit Hitler, Radio Israel Minta Maaf

William menuliskan dalam buku hariannya bahwa dia tak menyukai pekerjaannya dan menyalahkan sang paman atas semua kesulitan hidupnya.

Rasa tidak puas itu pula yang mendorong Willam pindah ke Amerika Serikat tempat dia dan keluarganya kemudian menetap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Mirror
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com