Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Tuna Netra Tewas Usai Jatuh dari Atap Gedung Pemerintah Maroko

Kompas.com - 08/10/2018, 20:20 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber AFP

RABAT, KOMPAS.com - Seorang tuna netra tewas setelah jatuh dari atap sebuah gedung kementerian di Rabat, Maroko. Demikian disampaikan otorita setempat, Senin (8/10/2018).

Pria itu berada di atap gedung kementerian sebagai bagian dari aksi unjuk rasa meminta pemerintah menyediakan lapangan pekerjaan.

Korban adalah satu dari sejumlah penyandang tuna netra yang tak memiliki pekerjaan dan sudah menduduki atap gedung kementerian urusan keluarga Maroko sejak akhir September lalu.

Baca juga: Sabir Khan, Gembala Tuna Netra yang Tak Pernah Kehilangan Kambingnya

"Dia langsung dibawa ke rumah sakit setelah terjatuh dari atap gedung tetapi dia meninggal dunia dalam perjalanan," demikian pernyataan kementerian.

"Saat ini, aparat berwenang sudah melakukan investigasi terkait insiden tersebut," tambah kementerian sambil mengucapkan rasa duka cita.

Sejak akhir September, anggota Kordinasi Nasional Sarjana Tuna Netra Maroko menduduki atap gedung kementerian dan mengancam akan melompat.

Para penyandang tuna netra ini menuntut pemerintah menyediakan lapangan pekerjaan bagi mereka.

Para sarjana yang masih menganggur di Maroko kerap menggelar aksi unjuk rasa di jalanan ibu kota Rabat menuntut agar pemerintah memberi mereka pekerjaan di sektor pelayanan publik.

Pada 2012, seorang pemuda yang masih menganggur tewas setelah membakar diri. Insiden itu memicu kemarahan di antara para sarjana yang memiliki nasib sama.

Pada Maret 2017, belasan penyandang tuna netra yang tak memiliki pekerjaan mencoba melakukan bakar diri massal di kota Marakesh.

Baca juga: Kisah Dua Anak Tuna Netra Raih Mimpi dengan Pesawat Terbang

Menurut data, empat dari 10 warga Maroko tidak memiliki pekerjaan. Tingginya angka pengangguran memicu berbagai masalah sosial di negeri Afrika Utara itu.

Sementara itu, angka pengangguran di antara 2,3 juta rakyat penyandang disabilitas mencapai 47 persen atau empat kali lebih banyak dari rata-rata angka pengangguran di kerajaan itu.

.

.

.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com