Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UNRWA Berniat Lanjutkan Layanan di Yerusalem Timur Meski Diusir Israel

Kompas.com - 08/10/2018, 19:04 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

YERUSALEM TIMUR, KOMPAS.com - Badan PBB untuk Pengungsi Suriah, UNRWA menjanjikan untuk tetap beroperasi dan memberikan layanan di Yerusalem meski Pemerintah Israel berencana memindah mereka.

"Pendidikan, perawatan kesehatan, dan layanan lain untuk penduduk Palestina di Yerusalem timur adalah pekerjaan penting," ujar UNRWA dalam pernyataannya dilansir The New Arab.

Pernyataan itu muncul menyusul Wali Kota Israel di Yerusalem, Nir Barkat, pada Kamis (4/10/2018) yang mengumumkan bahwa otoritas Israel akan mengambil alih layanan UNRWA yang ada di kota itu, terutama layanan sekolah untuk 1.800 siswa.

Meski demikian tidak disebutkan kapan pastinya rencana pengambilalihan itu akan dilakukan.

Baca juga: Israel Berencana Pindahkan Kantor UNRWA Keluar dari Yerusalem

UNRWA yang didirikan setelah perang Timur Tengah pada 1948 yang mengarah pada pendirian Israel, telah beroperasi di Yerusalem Timur, yang ingin dijadikan ibu kota masa depan Palestina, sejak 1967.

Pemerintahan AS di bawah Presiden Donald Trump tahun ini telah memangkas dana bantuan untuk badan PBB itu sebesar 300 juta dolar (sekitar Rp 4,5 triliun).

Saat ini, UNRWA memberikan bantuan kepada sekitar lima juta warga pengungsi Palestina dan sebagian besar merupakan keturunan dari sekitar 750.000 orang Palestina yang melarikan diri saat perang pada 1948.

Kondisi itu turut memicu konflik dengan Palestina terus berkepanjangan lantaran Israel yang menolak mengakui warga keturunan dengan status pengungsi.

Baik Israel maupun AS menginginkan agar jumlah pengungsi dapat dikembalikan seperti semula.

Sementara UNRWA telah mengklasifikasikan mereka sebagai pengungsi yang berhak mendapatkan bantuan dari badan tersebut.

"UNRWA bertekad untuk terus menjalankan layanannya di Yerusalem timur dan mengecam rencana Barkat."

"Rencana mereka menantang prinsip-prinsip dasar dari layanan kemanusiaan yang tidak memihak dan independen. Mereka juga tidak mencerminkan dialog dan interaksi yang kuat dan terstruktur yang UNRWA dan Israel pertahankan," kata badan itu.

Baca juga: Pengurangan Pegawai, Staf UNRWA Gelar Aksi Mogok

.

.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com