Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aung San Suu Kyi Janjikan Transparansi soal Krisis Rohingya

Kompas.com - 08/10/2018, 18:30 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

TOKYO, KOMPAS.com - Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi menuturkan tidak ada yang ditutup-tutupi terkait penanganan krisis Rohingya.

Pernyataan itu disampaikan Suu Kyi di hadapan para pengusaha Jepang di Tokyo, sebagaimana diberitakan AFP Senin (8/10/2018).

Baca juga: Yayasan Nobel Tegaskan Penghargaan Bagi Aung San Suu Kyi Tidak Dicabut

Dia dijadwalkan bakal bertemu Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe yang menjadi ketua pertemuan para pemimpin Asia Tenggara Selasa (9/10/2018).

Peraih Nobel Perdamaian 1991 itu mengakui pemerintahannya menghadapi tantangan yang terjadi karena menangani krisis di Rakhine dalam upayanya meraih perdamaian.

"Saya siap meningkatkan transparansi. Kami tidak menyembunyikan fakta di hadapan teman-teman kami," tegas pemimpin 73 tahun tersebut.

Dia menjelaskan, dia lebih mengedepankan perdamaian dan stabilitas di negaranya dalam usaha untuk menarik investasi luar negeri.

"Jika Anda mempunyai kekhawatiran atau mendapat masalah, janganlah ragu berdiskusi dengan kami. Kami berharap bisa lebih terbuka," terang Suu Kyi.

Dia mendapat kritikan dan kecaman dari dunia internasional karena tidak bersuara tatkala militer melaksanakan operasi di Rakhine 25 Agustus 2017.

Kampanye militer itu membuat 700.000 warga Rohingya melarikan diri dengan sebagian besar berada di kamp pengungsian Bangladesh.

Sikap Suu Kyi membuatnya dicopot dari sejumlah penghargaan. Terakhir, statusnya sebagai warga kehormatan Kanada dicopot.

Para pendukung Suu Kyi menyatakan, dia tidak bisa bebas mengutarakan sikap karena dia masih terbelenggu oleh pengaruh militer.

Baca juga: PM Malaysia: Tak Ada Dukungan bagi Aung San Suu Kyi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com