Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Karim Raslan
Pengamat ASEAN

Karim Raslan adalah kolumnis dan pengamat ASEAN. Dia telah menulis berbagai topik sejak 20 tahun silam. Kolomnya  CERITALAH, sudah dibukukan dalam "Ceritalah Malaysia" dan "Ceritalah Indonesia". Kini, kolom barunya CERITALAH ASEAN, akan terbit di Kompas.com setiap Kamis. Sebuah seri perjalanannya di Asia Tenggara mengeksplorasi topik yang lebih dari tema politik, mulai film, hiburan, gayahidup melalui esai khas Ceritalah. Ikuti Twitter dan Instagramnya di @fromKMR

Pemilu Thailand dan Jalan Menuju Masa Depan

Kompas.com - 08/10/2018, 12:05 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Akan tetapi, pada 14 September, Penguasa Junta, Dewan Penjaga Ketertiban dan Perdamaian Nasional Thailand menetapkan di jurnal Royal Gazette bahwa sekarang partai politik diperbolehkan berkampanye, meskipun secara terbatas.

Dengan demikian, larangan atas aktiviats politik yang diberlakukan sejak pengambilalihan kekuasaan pada 2014, telah terhapus sebagian. “Ini adalah hal positif bagi kami. Sekarang, kami bisa melakukan lebih banyak hal,” katanya.

Namun sebelum ketetapan itu diumumkan, di akhir Agustus, Thanathorn dituntut atas dugaan fitnah terhadap sang junta di unggahan Facebooknya.

“Tuntutat tersebut tidak beralasan. Saya tidak takut. Inilah saatnya untuk mengakhiri pemerintahan ini,” kata Teerapon Thetkerd.

Tapi hanya waktu yang tahu apakah rezim militer Perdana Menteri Prayut akan membiarkan warga Thailand seperti Teerapon untuk bertindak sedemikian rupa.

Mengingat kejutan pemilu baru-baru ini di Filipina dan Malaysia, apakah pemerintahan milter Thailand berani mengambil risiko?

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com