GAZA CITY, KOMPAS.com - Puluhan warga Palestina berunjuk rasa terkait tingginya angka pengangguran di Jalur Gaza pada Minggu (7/10/2018).
Seperti diketahui, penyerapan tenaga kerja terus lumpuh sejak blokade Israel pada 2007.
Melansir Middle East Monitor, mereka mendesak pemerintah dan Departemen Tenaga Kerja yang berbasis di Ramallah untuk campur tangan menciptakan lapangan kerja bagi warga Palestina di wilayah pesisir.
Baca juga: Presiden Palestina Beri Ultimatum Hamas untuk Serahkan Kendali Gaza
"Sekarang, keluarga miskin di Gaza keluar untuk meningkatkan suara mereka di hadapan Otoritas Palestina (PA) dan komunitas internasional," kata Talal Abu Zarifa, anggota Front Demokratik untuk Pembebasan Palestina (DFLP).
"Kami ingin PA memperbaiki kebijakan dan mengakhiri divisi yang telah mengubah Jalur Gaza menjadi zona bencana bersama dengan blokade (Israel)," ucapnya.
Dia juga mengutuk komunitas internasional yang terus berdiam terhadap blokade Israel di Jalur Gaza.
Bulan lalu, Bank Dunia memperingatkan ekonomi Gaza sedang jatuh bebas dan menyerukan Israel dan masyarakat internasional untuk mengambil tindakan segera.
Dalam kurun waktu 10 tahun, presentase pengangguran usia 15-29 tahun di Palestina meningkat menjadi 41 persen pada tahun lalu.
Sementara, pada 2007, jumlah pengangguran pada usia tersebut sebesar 30,7 persen.
Wilayah Jalur Gaza menjadi area dengan peningkatan pengangguran paling pesat, dengan 61,2 persen pada 2017 dibandingkan 39,8 persen pada 2007.
Baca juga: Qatar Siap Pasok Bahan Bakar untuk Pembangkit Listrik di Jalur Gaza
Pengangguran di Gaza telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir sebagai akibat dari pendudukan Israel terhadap daerah kantong dan penutupan jalur darat serta pelabuhan lautnya.
Bank Dunia dalam economic outlook yang dirilis pada April lalu memprediksi produk domestik bruto Palestina akan menurun 0,2 persen menjadi 2,5 persen pada 2018.
Partisipasi kerja di Palestina masih didominasi oleh pria dengan 71 persen pada 2017, sementara perempuan hanya 19 persen.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.