Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putra Mahkota Saudi: Kami Bisa Bertahan 2.000 Tahun Tanpa AS

Kompas.com - 06/10/2018, 13:02 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

RIYADH, KOMPAS.com - Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman menanggapi komentar Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang menyebut mereka tak bisa bertahan tanpa AS.

Pangeran yang dikenal dengan inisial MBS itu mengatakan dia sangat suka bekerja sama dengan Trump, dan memuji hubungan dua negara.

Dilansir Bloomberg via Al Jazeera Jumat (5/10/2018). MBS berujar AS dan Saudi telah mencapai banyak keberhasilan di Timur Tengah.

Baca juga: Trump: Tanpa AS, Arab Saudi Akan Runtuh dalam Dua Pekan

Antara lain melawan ekstremisme, ideologi ekstrem, terorisme, hingga kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Pangeran berusia 33 tahun itu mengaku maklum jika sebagai sekutu, AS bisa menyuarakan ketidaksetujuan. "Kadang seorang teman tak bisa 100 persen setuju dengan pendapat kita," terang dia.

Namun, dia tak sepakat jika Trump menyebut Saudi tak akan bertahan lama jika tak mendapat bantuan dari Negeri "Paman Sam".

Dikutip Russian Today, pangeran yang juga menjabat sebagai wakil perdana menteri itu mengatakan Kerajaan Arab Saudi berdiri lebih lama dari AS.

"Dibutuhkan waktu hingga 2000 tahun sebelum kami mendapat bahaya besar. Jadi, kami tak bakal membayar apapun untuk keamanan kami," tegas dia.

Selain itu, dia menyoroti segala perubahan yang terjadi di AS bakal mendapat konsekuensi besar. Dia menyebut Perang Sipil yang terjadi 1861-1865.

"Di AS, upaya untuk menghapus perbudakan malah menimbulkan perang saudara yang membagi negara itu selama beberapa tahun," papar dia.

Sementara di Saudi, MBS menjelaskan dia berusaha untuk mengenyahkan terorisme tanpa menghalangi pertumbuhan ekonomi maupun menimbulkan korban jiwa.

Sebelumnya ketika berkampanye untuk pemilu sela di Southaven, Mississippi, Trump berujar bahwa mereka melindungi negara kaya minyak tersebut.

Presiden berusia 72 tahun itu menyatakan dia sempat menelepon Raja Salman untuk membahas pasokan minyak dunia pekan lalu meski dia tak menyampaikan kapan persisnya.

Dia berkata, dia sangat menyukai Raja Salman. Namun, dia meminta sang raja untuk membiayai militernya. "Anda tak bisa bertahan lebih dari dua pekan tanpa kami," ujar dia saat itu.

Baca juga: Iran: Trump Telah Mempermalukan Arab Saudi

Trump kembali menggembar-gemborkan peran AS saat berpidato di hadapan pendukung Partai Republik di Minnesota Kamis (4/10/2018).

Mantan pembawa acara The Apprentice tersebut menceritakan Riyadh harus membayar lebih untuk sektor pertahanannya.

"Saya bertanya 'Permisi Raja Salman, apakah Anda tak keberatan membayar?' Kemudian dia setuju untuk menaikkan kontribusinya," terang Trump.

Komentar presiden 72 tahun itu direspon Iran melalui Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif yang berujar, Washington telah mempermalukan Saudi.

Dalam kicauannya di Twitter, dia mengusulkan sebuah tindakan langka dengan mengajak rival Timur Tengah itu untuk bekerja sama.

"Kami sekali lagi menawarkan kepada negara tetangga kami. Mari bergandengan tangan untuk memperkuat kawasan, dan menghentikan kesombongan ini," ujar Zarif.

Baca juga: Trump kepada MBS: Senjata Ini Harganya seperti Kacang Bagi Anda

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com