KUALA LUMPUR, KOMPAS.com — Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengungkapkan, baru-baru ini dia menolak donasi dari sebuah perusahaan.
Dilansir The Star Sabtu (6/10/2018), donasi tersebut berjumlah 100 juta ringgit atau sekitar Rp 365,4 miliar, yang dikirim ke Tabung Harapan.
Baca juga: Mahathir Bakal Buka Donasi untuk Bantu Lunasi Utang Rp 3.500 Triliun
Dalam konferensi pers Jumat (5/10/2018), Mahathir menjelaskan dia melihat sumbangan dari perusahaan yang tak disebutkan namanya itu bermuatan motif tertentu.
"Kami tidak ingin mereka memberikan uang dan mengharapkan sesuatu sebagai balasannya. Itu jelas perbuatan korupsi," terang Mahathir.
Tabung Harapan adalah tabungan yang dibuka setelah Dr M, sapaan akrab Mahathir, mengumumkan utang Malaysia mencapai 1 triliun ringgit atau Rp 3.654 triliun.
Dengan adanya tabungan tersebut, warga Malaysia yang berniat untuk membantu mengurangi utang negara bisa langsung memberikan donasi.
Hingga 28 September, Malay Mail memberitakan total sumbangan yang terkumpul mencapai 193,98 juta ringgit atau sekitar Rp 708,6 miliar.
Lebih lanjut, PM berusia 93 tahun itu juga mendiskusikan bagaimana caranya memberikan pendanaan kepada partai politik.
Dia menjelaskan, pemerintahan koalisi Pakatan Harapan sempat mempertimbangkan untuk mengadopsi sistem Jerman di mana pemerintah menganggarkan dana untuk partai politik.
Namun, dia dan kabinetnya melihat cara itu dianggap tak efektif karena mereka tak ingin membebani para pembayar pajak untuk membiayai parpol.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan