Di tempat yang baru, para pedagang bakal mendapat lemari pendingin canggih dan membatasi penonton berkerumun dengan menempatkan mereka di ruang kaca.
Namun, langkah itu dinilai kontroversi karena isu polusi maupun hilangnya merek Tsukiji yang diakui di dunia internasional.
Gubernur Tokyo Yuriko Koike menundah pemindahan beberapa kali salah satunya disebabkan adanya kontaminasi pada air bawah tanah maupun struktur tanah itu sendiri.
Setelah menganggarkan biaya untuk membersihkan fasilitas baru itu, Koike memutuskan di akhir 2017 bahwa para pedagang bakal dipindahkan.
Relokasi itu memberikan kesedihan tidak hanya kepada pelaku usaha olahan laut. Namun juga pedagang sayur, buah, restoran, maupun toko lain di dalamnya.
Salah satunya adalah Tsukasa Kujirai, salah satu tengkulak sayur yang merasa Tsukasa telah menjadi rumahnya selama 15 tahun terakhir.
"Terdapat ketakutan dan harapan akan tempat baru. Meski begitu, saya akui memang seharusnya kami segera melaksanakan relokasi," tutur Kujirai.
Baca juga: Sandi: Ada Usul Pelelangan Ikan Kalibaru Direvitalisasi seperti Tsukiji Fish Market di Tokyo
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.