Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ashraf Marwan, Menantu Presiden Mesir yang Jadi Mata-mata Israel

Kompas.com - 05/10/2018, 16:15 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Ashraf bekerja selama delapan tahun di kantor presiden dan menghabiskan sebagian besar masa kerjanya dalam posisi junior.

Meski demikian Nasser kerap menggunakan Ashraf dalam tugas-tugas khusus misalnya untuk menenangkan suasana usai krisis yang dipicu mundurnya Jenderal Saad al-Shazly.

Sang jenderal mengundurkan diri setelah mengetahui pesaingnya yang dinominasikan sebagai panglima angkatan darat.

Baca juga: Dalam 6,5 Jam, Mossad Sukses Mencuri Dokumen Nuklir Iran di Teheran

Pada 1970, Presiden Nasser meninggal dunia akibat serangan jantung dan digantikan wakilnya, Anwar Sadat.

Di pemerintahan baru ini, Ashraf menjadi penasihat kepercayaan Sadat yang membutuhkan dia sebagai wujud bahwa dirinya sebagai presiden baru mendapat dukungan dari keluarga Nasser.

Pada Mei 1971, Ashraf memainkan peran penting dalam menggagalkan upaya kudeta yang direncanakan para loyalis Nasser termasuk Sami Sharaf.

Alhasil, beberapa orang ditangkap termasuk Sami Sharaf dan Sadat menunjuk Ashraf untuk menggantikan posisi Sami.

Meski kini Ashraf menjadi kepala staf kantor presiden, dia sebenarnya berperan sebagai utusan Anwar Sadat terutama untuk menjalih hubungan dengan Libya dan Arab Saudi.

Ashraf menjalankan tugasnya dengan amat baik. Dia memiliki hubungan amat dekat dengan Kamal Adham, saudara ipar Raja Faisal.

Ashraf juga memiliki hubungan spesial dengan pemimpin Libya Muammar Khadaffi dan PM Libya Abdessalam Jalloud.

Baca juga: Dua Pria Iran Dituduh Jadi Mata-mata di AS

Hubungan baik ini yang kemudian membuat Arab Saudi dan Libya menyediakan bantuan keuangan dan militer bagi Mesir menjelang Perang Yom Kippur.

Salah satunya adalah sumbangan jel tempur Mirage-5 dari Libya yang teramat penting bagi Mesir yang di bawah embargo tak bisa membeli pesawat ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com