DOHA, KOMPAS.com - Pemerintah Qatar siap memasok bahan bakar untuk pembangkit listrik yang akan meningkatkan pasokan listrik ke Jalur Gaza.
Hal tersebut menyusul kesepakatan yang dicapai oleh Doha untuk membantu meningkatkan kualitas hidup warga Palestina yang tinggal di wilayah kantong tersebut.
Saat ini, warga di Gaza hanya mendapatkan akses listrik selama sekitar empat jam sehari dan dengan tambahan bahan bakar dari Qatar, maka pasoka listrik dapat ditingkatkan menjadi delapan jam perhari.
Demikian dilaporkan surat kabar Haaretz dilansir The New Arab, Kamis (4/10/2018).
Baca juga: Ribuan Warga Gaza Tentang Rencana PHK Karyawan UNRWA
Penambahan pasokan bahan bakar ke pembangkit listrik yang akan meningkatkan besaran listrik untuk wilayah Gaza tersebut akan dimulai dalam beberapa hari mendatang.
Diharapkan penambahan tersebut dapat membantu warga Palestina yang sedang terpukul oleh kebijakan pemangkasan energi oleh Israel.
Pemangkasan pasokan energi ke Gaza telah berdampak pada pemberian layanan seperti rumah sakit, perumahan, sekolah hingga kegiatan bisnis.
PBB telah memperingatkan pada Januari lalu, pemangkasan pasokan listrik dapat menyebabkan keruntuhan total terhadap layanan dasar di Gaza.
Pembatasan pasokan listrik di Gaza turut dipengaruhi persaingan politik antara otoritas Palestina di Ramallah dengan kelompok Hamas yang mengendalikan Gaza.
Pemerintahan Hamas yang berpusat di Tepi Barat telah memotong pembayaran bahan bakar ke Israel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.