Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/10/2018, 17:50 WIB

HONG KONG, KOMPAS.com - Kondisi seorang bayi laki-laki yang baru berusia 29 bulan di rumah sakit di Hong Kong kritis setelah mendapat suntikan obat dengan dosis enam kali lipat dari yang diresepkan dokter.

Melansir dari SCMP, bayi itu diketahui memang menderita kelainan jantung sejak lahir dan sempat menjalani operasi pada April 2016 lalu.

Berawal pada Minggu (30/9/2018), bayi yang tidak diungkapkan identitasnya tersebut, dibawa ke uni gawat darurat karena mengalami demam dan kesulitan bernapas.

Dia kemudian dibawa ke Rumah Sakit Prince of Wales di Hong Kong untuk mendapat penanganan.

Setelah diperiksa oleh dokter anak yang sedang bertugas, bayi itu diresepkan dengan suntikan 0,26 miligram atropine, obat yang digunakan untuk mengatasi detak jantung lambat.

Baca juga: Patahan Jarum Suntik Tertinggal di Paha Bayi Usia 1,5 Bulan

Namun setelah mendapat penanganan, kondisi bayi itu memburuk bahkan sempat koma, sebelum detak jantungnya dapat dipulihkan.

Dia kemudian dipindahkan ke Rumah Sakit Queen Mary pada keesokan harinya.

Setelah diperiksa, pasien berusia batita itu mengalami miokarditis, atau peradangan otot jantung, serta mengalami infeksi virus dan kini dalam kondisi kritis.

Diketahui kemudian, dari hasil peninjauan penanganan oleh staf medis di rumah sakit sebelumnya, bahwa pasien bayi itu mendapat suntikan obat atropine 1,56 miligram, atau enam kali dari yang diresepkan dokter.

Diduga staf yang menyuntikkan obat salah mengambil obat untuk dewasa dan hal itu luput dari perhatian dokter.

Kendati demikian, pihak rumah sakit menekankan bahwa hal tersebut tidak dapat langsung dikaitkan dengan kondisi kritis yang dialami pasien.

Juru bicara rumah sakit mengatakan, obat yang disuntikkan telah gagal bereaksi meningkatkan denyut jantung bayi. Sementara dokter toksikolog rumah sakit menyatakan bahwa tidak ada tanda-tanda overdosis dari pasien.

Sebuah panel investigasi telah dibentuk untuk menyelidiki insiden ini dan akan menyerahkan laporannya dalam delapan minggu ke depan.

Baca juga: Tak Kuat Merawat, Pasangan Remaja Ini Bunuh Bayi Mereka

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber SCMP
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com