Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Beroperasinya Kereta Mewah Orient Express

Kompas.com - 04/10/2018, 11:50 WIB
Aswab Nanda Pratama,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari ini 135 tahun yang lalu, tepatnya pada 4 Oktober 1883, kereta api mewah yang melayani perjalanan jarak jauh dari Paris menuju Istanbul mulai beroperasi. Kereta dengan nama Orient Express itu memberikan fasilitas yang superior kepada para penumpangnya.

Pada awalnya, kereta memulai perjalanan perjalanan dari Paris menuju Giurgiu, Rumania melalui Muenchen dan Wina. Selang sekitar enam tahun, jarak tempuh kereta ini diperjauh menuju Istanbul, Turki.

Perjalanan menuju Istanbul sendiri ditempuh menggunakan kapal feri dari Bulgaria. Namun, pihak kereta memberikan pelayanan ekstra kepada penumpang yang naik kereta ini.

Akhirnya, perjalanan dari Paris menuju Istanbul bisa ditempuh selama tiga hari.

Ilustrasi perjalanan dengan menggunakan Orient Express digambarkan sangat baik oleh Agatha Christie dalam buku Murder on the Orient Express (1934).

Pengelola dan rute

Kereta mewah jarak jauh dioperasikan sebuah perusahaan asal Belgia, Compagnie Internationale des Wagons-Lits et des Grands Express Européens, yang didirikan oleh Georges Nagelmackers pada tahun 1872.

Dilansir dari laman The Telegraph, Karena banyaknya antusiasme penumpang yang menginginkan rute itu, jalur rel akhirnya diperpanjang dan memberikan layanan operasi tambahan.

Pada 1889, Orient Express beroperasi setiap hari dari Paris menuju Bupadest di Hongaria dan tiga kali seminggu menuju Istanbul, serta seminggu sekali menuju Bukares di Rumania.

Jadwal yang beragam ini menjadi perhatian dari pengelola untuk memberikan opsi kepada pengunjung untuk menentukan tujuan. Pada tahun yang sama, kereta ini beroperasi non stop menuju Istanbul.

Ketika Perang Dunia I berlangsung, rute dari perjalanan jauh ini mulai tersendat. Aktivitas perang menyebabkan jalur-jalur menjadi rentan untuk dilalui kereta.

Pada 1930-an menjadi masa-masa "jaya" dari kereta ini. Perusahaan Belgia itu memberikan tambahan pelayanan untuk mendukung Orient Express. Kereta Simplon Orient Express dan Arlberg Orient Express mendukung layanan kereta mewah pada masa itu.

Interior Kereta  Orient Express thetimes Interior Kereta Orient Express
Uniknya, Orient Express menggunakan gerbong yang berasal dari berbagai negara. Antara Lain Jerman, Austria, Hungaria, Perancis dan Paris. Desain dan interior yang berbeda-beda mencirikan dari mana gerbong itu berasal. Penumpang boleh memilih menaiki gerbong pilihannya.

Tiap gerbong juga memberikan layanan yang berbeda beda. Terdapat gerbong tidur dan gerbong makanan yang terkenal dengan kualitas pelayanan dan kemewahannya. Oleh sebab itu, pengguna kereta ini biasanya berasal dari kalangan menengah atas.

Pada 1962, Orient Express dan Arlberg Orient Express mengentikan layanan operasinya. Simplon Orient Express sisa dari layanan kereta yang digunakan untuk memberikan palayanan mewahnya. Kereta ini mengurangi jam pelayannya.

Mulai redup

Pada 1970-an, jalur dari Paris menuju Istanbul mulai dihentikan operasinya. Jalur-jalur diperpendek dan mengurangi jarak tujuan dari kereta. Orient melayani jalur pendek Paris-Wina ataupun sebaliknya.

Perusahaan pembuat gerbong di tiap negara juga menghentikan produksinya untuk layanan kereta ini. Mereka lebih menjual dan menyewakan gerbongnya untuk perusahaan kereta lain.

Orient masih menyediakan pelayanannya untuk perjalanan jarak dekat sampai pada era 2000-an. Pada 2009, kereta ini dinyatakan berhenti. Rute-rutenya dinonaktifkan dati perjalanan kereta api Eropa.

Pemberhentian karena sudah berkembangnya kereta api cepat dan maskapai penerbangan yang lebih murah serta efisiensi waktu yang cepat.

....

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com