Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siram Tunawisma di Dalam Gerai, Karyawan Dunkin' Donuts Dipecat

Kompas.com - 03/10/2018, 13:27 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber BBC,Sky News

SYRACUSE, KOMPAS.com - Seorang karyawan Dunkin' Donuts di Syracuse, New York, Amerika Serikat, dipecat karena menyiramkan air pada seorang tunawisma yang sedang mengecas ponselnya.

Melansir Sky News, Rabu (3/10/2018), semua itu berawal ketika sebuah video yang diunggah di Facebook menunjukkan pria itu dan rekan-rekannya menumpahkan satu teko air dingin kepada tunawisma.

Dalam video tersebut, tunawisma yang mengenakan hoodie hitam nampak sedang duduk sambil menyandarkan kepalanya di atas meja.

Baca juga: Dunkin’ Donut Buang Kata “Donut” di Merknya

Kemudian, dia terkejut setelah disiram air dan buru-buru menyelamatkan ponselnya agar tidak rusak.

"Berapa kali saya bilang, berhenti tidur di sini," ucap seorang pria yang mengenakan seragam Dunkin' Donuts.

Tunawisma itu diidentifikasi sebagai Jeremy Dufresne. Kepada media setempat, dia mengaku kerap tidur di luar pada malam hari.

Terkadang, dia memanfaatkan gerai Dunkin' Donuts untuk menghangatkan diri dan mengecas ponselnya agar bisa menelepon ibunya.

"Dia mungkin punya masalah pribadi dan butuh seseorang untuk bicara," ucapnya, merujuk pada karyawan yang menyiramkan air kepadanya.

"Dan dia melampiaskannya kepada orang lain, seperti saya," imbuhnya.

BBC mengabarkan, Dufresne menderita skizofrenia dan harus berjuang di jalanan sejak SMA.

Video yang diunggah oleh Samuel Breazeale di Facebook kini sudah dibagikan lebih dari 62.000 kali dan ditonton sebanyak 4,2 juta kali.

Sebuah halaman donasi di Go Fund Me diluncurkan untuk membantunya dan berhasil mengumpulkan sekitar 13.760 dollar AS atau Rp 207,3 juta dalam sehari.

Baca juga: Semakin Banyak Warga Hong Kong Memilih Tidur di Gerai McDonalds

Menanggapi tindakan karyawannya yang menjadi sorotan pengguna media sosial di AS, pemilik gerai Dunkin' Donuts tersebut Kimberly Wolak mengaku terganggu dengan kelakuan pekerjanya.

"Ini tidak hanya melanggar kebijakan tertulis kami, tapi juga melawan nilai-nilai utama perusahaan," katanya.

"Kami akan mengubungi pria di dalam video itu untuk meminta maaf," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC,Sky News
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com