IDLIB, KOMPAS.com - Aliansi pemberontak utama di wilayah Idlib, Suriah menyatakan menolak kehadiran pasukan Rusia di zona demiliterisasi.
Sesuai dengan kesepakatan yang telah dicapai antara Ankara dengan Moskwa pada bulan lalu, bahwa akan dibentuk kawasan yang bebas dari pasukan militan maupun persenjataan berat di sekitar Provinsi Idlib yang masih dikuasai pemberontak.
Kesepakatan membentuk zona demiliterisasi yang akan dimulai pada pertengahan bulan ini tersebut, sejauh ini telah menghindarkan wilayah kantong terakhir pemberontak dari serangan besar-besaran yang direncanakan pasukan rezim Suriah bersama sekutunya, Rusia dan Turki.
Rencananya, setelah dibangun zona demiliterisasi, pengamanan akan dilakukan bersama-sama antara pasukan Rusia dengan Turki.
Baca juga: Kelompok Pemberontak di Suriah Setuju Zona Demiliterisasi di Idlib
Namun kelompok Front Pembebasan Nasional (NLF), sebuah aliansi pemberontak yang didukung Turki, mengajukan sejumlah keberatan, meski secara garis besar menerima kesepakatan zona demiliterisasi.
"Pertemuan telah dilakukan dengan sekutu Turki kami mengenai poin-poin dalam perjanjian, terutama berkaitan dengan kehadiran Rusia di wilayah penyangga," kata juru bicara aliansi NLF, Naji Mustafa dilansir The New Arab, Senin (1/10/2018).
"Kami membahas masalah ini dan NLF secara tegas menolak hal (kehadiran Rusia) ini," tambahnya.
Pihaknya juga mengklaim bahwa Turki telah berjanji tidak akan membiarkan hal itu terjadi.
Kesepakatan zona demiliterisasi dicapai setelah pertemuan antara Presiden Rusia Vladimir Putin dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Kota Sochi, pada 17 September lalu.
Dalam kesepakatan tersebut, zona demiliterisasi sebagai penyangga akan dibentuk pada 15 Oktober mendatang.
Namun pernyataan yang disampaikan aliansi pemberontak NLF tersebut mengindikasikan adanya sandungan dalam pelaksanaan kesepakatan.
Baca juga: Ribuan Pengungsi Suriah Dikabarkan Mulai Kembali ke Idlib
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.