Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Tahun di Suriah, Pasukan Rusia Tewaskan 18.000 Orang

Kompas.com - 02/10/2018, 18:26 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

MOSKWA, KOMPAS.com - Sejumlah organisasi pejuang HAM menuduh Rusia telah menewaskan ribuan orang  sejak terlibat dalam perang saudara Suriah tiga tahun lalu.

Badan Pemantau HAM Suriah (SOHR) mengatakan, selama tiga tahun ini serangan udara dan artileri Rusia telah menewaskan 18.000 orang, termasuk hampir 8.000 warga sipil Suriah.

Sementara kelompok pemantau lainnya, Jaringan Suriah untuk HAM (SNHR) menyebut 6.239 warga sipil termasuk 1.804 anak-anak tewas akibat serangan militer Rusia.

Baca juga: Putin: Militer Rusia Ada di Suriah Selama Dibutuhkan

Angka-angka ini dimuat dalam sebuah laporan setebal 40 halaman yang dirilis pada Senin (1/10/2018).

Kremlin tidak membantah laporan sejumlah organisasi HAM itu. Kremlin malah mengatakan, pasukan Rusia menewaskan lebih banyak orang di Suriah.

Ketua komisi pertahanan parlemen Rusia Viktor Bondarev malah menyebut, pasukan negeri itu menewaskan 85.000 orang yang disebut sebagai teroris.

Rusia juga mengklaim tidak pernah membunuh satu pun warga sipil selama tiga tahun terlibat dalam konflik Suriah.

Sementara selama tiga tahun terakhir sebanyak 112 personel militer Rusia tewas. Angka itu tidak termasuk ratusan kontraktor swasta yang tewas dalam serangan udara AS tahun lalu.

Bondarev menambahkan, pengorbanan itu amat berharga karena Rusia memang bersiap untuk perang di masa depan dan memerintahkan militernya untuk bertarung.

"Kriteria paling penting dalam kecakapan militer bukan hanya soal kemenangan tetapi harga yang harus dibayar," ujar Bondarev kepada kantor berita Interfax.

Intervensi Rusia pada September 2015 mengubah jalannya perang karena kembali memberi keseimbangan di saat pasukan rezim Bashar al-Assad terlihat sudah di ambang kekalahan.

Namun, Rusia juga dituduh melakukan serangan brutal terhadap warga sipil Suriah. Sejumlah organisasi kemanusiaan menuduh Rusia tanpa pandang bulu menyerang permukiman dan rumah sakit.

Serangan membabi buta itu dilakukan sebagai upaya untuk menurunkan kualitas hidup di wilayah-wilayah yang dikuasai pemberontak.

White Helmets, kelompok kemanusiaan yang didanai AS, Inggris, dan bberapa negara Barat, merilis laporannya pada Minggu (30/9/2018).

Dalam laporan itu, White Helmets menuduh Rusia melanggar kesepakatan gencatan senjata yang juga disponsori negara itu selama tiga tahun terakhir.

Laporan SOHR, yang dekat dengan kelompok oposisi, menuruh Rusia telah melakukan kejahatan perang.

Baca juga: Suriah Jadi Ladang Uji Coba Teknologi Senjata Militer Rusia

Kejahatan itu terlihat dalam 321 insiden dengan korban yang amat banyak dan 954 serangan terhadap infrastruktur sipil seperti sekolah, rumah sakit atau pasar.

Sementara, pekan lalu Pentagon mengakui selama menggelar operasi anti-ISIS di Irak dan Suriah pasukan AS sudah menewaskan setidaknya 1.100 orang warga Suriah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com