KABUL, KOMPAS.com - Sedikitnya 13 orang tewas ketika bom bunuh diri meledak dalam sebuah kampanye pemilu Afghanistan, Selasa (2/10/2018). Demikian disampaikan aparat keamanan setempat.
Bom bunuh diri ini dalam serangan pertama sejak kampanye pemilu parlemen digelar pada Jumat pekan lalu.
Bom bunuh diri itu meledak di tengah-tengah massa pendukung seorang kandidat anggota parlemen Abdul Nasir Mohmmand yang berkampanye di ditsrik Kama, provinsi Nangarhar.
Baca juga: Serangan Roket Sambut Kedatangan Presiden Afghanistan ke Kota Ghazni
Juru bicara pemerintah provinsi Ataullah Khogyani mengatakan, selain korban tewas 30 orang lainnya terluka dan sebagian dari mereka dalam kondisi kritis.
Sementara itu, pejabat Departemen Kesehatan Najibullah Kamawal mengatakan, sebanyak 55 orang termasuk 13 jenazah dibawa ke rumah sakit di ibu kota provinsi, Jalalabad.
Sayed Humayun, yang membawa sepupunya yang terluka ke rumah sakit, mengatakan bahwa sejumlah orang berada di dalam gedung mendengarkan kampanye sang kandidat saat bom meledak.
"Saya mendengar ledakan keras. Untuk beberapa saat saya tak bisa melihat. Saya kira saya sudah menjadi buta tetapi beberapa saat kemudian saya melihat jenazah dan orang-orang terluka di sekitar saya," kata Humayun.
Kekerasan sudah mewarnai kampanye menjelang pemilihan anggota parlemen yang sudah lama tertunda. Pemilu itu dijadwalkan digelar pada 20 Oktober mendatang.
Menurut Komisi Pemilihan Independen, sebanyak lima orang kandidat anggota parlemen tewas dibunuh sehingga dikhawatirkan kekerasan akan terus meningkat.
Selain serangan terhadap kampanye para kandidat, pusat-pusat pendaftaran pemilih juga menjadi sasaran.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.