Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi Tokoh Dunia: Mahatma Gandhi, Sang "Jiwa Agung" Pecinta Damai

Kompas.com - 02/10/2018, 17:52 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

KOMPAS.com - Hari ini, dunia merayakan kelahiran seorang tokoh pencinta damai yang selalu menginspirasi dunia.

Dia adalah Mahatma Gandhi, seorang pengacara India yang memimpin gerakan kemerdekaan India dari kekuasaan Inggris.

Dengan menggunakan cara non-kekerasan, dia memprotes pajak garam yang diberlakukan Inggris dan meluncurkan Gerakan Quit India.

Aksi protes massal itu menuntut Inggris keluar secara teratur dari India. Gerakannya juga mengilhami tokoh dunia lainnya seperti Nelson Mandela dan Martin Luther King Jr.

Kelahiran

Mohandas Karamchand Ghandi lahir pada 2 Oktober 1869 di Porbandar, Kathiawar, yang sekarang dikenal sebagai negara bagian Gujarat.

Ayahnya, Karamchand Uttamchand Gandhi, merupakan seorang diwan atau menteri utama negara bagian Porbandar, pada masa kekuasaan Imperium Inggris.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Yip Man, Master Wing Chun Pelatih Bruce Lee

Sementara, ibunya bernama Putlibai adalah istri keempat Karamchand. Gandhi memiliki dua kakak tiri dan tiga saudara kandung.

Ibunya sangat religius sehingga membentuk Gandhi kecil sebagai anak yang taat bergama.

Mulai tumbuh semakin besar, dia memberontak banyak norma di keluarganya. Dia mulai minum alkohol dan makan daging sapi, yang tentu larangan keras dalam Hindu.

Seiring perkembangan waktu, Gandhi tertarik untuk menjadi dokter. Namun, ayahnya berharap dia menjadi menteri utama.

Mahatma Gandhi. (culturalindia.net) Mahatma Gandhi. (culturalindia.net)
Pernikahan dini

Pada usia 13 tahun, Gandhi dijodohkan dengan Kasturba Makanji yang merupakan putri seorang pedagang, dan kemudian menikah. Kala itu usia Kasturba baru menginjak 14 tahun.

Pernah suatu ketika, Gandhi mengungkapkan pernikahannya tidak berarti apa pun baginya pada saat usia remaja itu.

Dia hanya tertarik dengan pakaian baru yang dikenakan saat acara penikahan.

Namun, seiring berjalannya waktu, perasaannya berubah menjadi nafsu, yang kemudian dia akui dengan penyesalan dalam otobiografinya.

Gandhi mengaku tidak bisa lebih berkonsentrasi di sekolah karena pikirannya terfokus pada istri barunya.

Dia dikaruniai lima orang anak, namun salah satunya meninggal dunia. Sang istri juga menjadi aktivis sosial sepertinya.

Menjadi pengacara

Di usia 18 tahun pada 1888, Gandhi berlayar ke London, Inggris, untuk belajar hukum, sesuai dengan permintaan orangtuanya.

Dia mendapat kesempatan belajar hukum di Inner Temple di London. Di sana, Gandhi mempelajari hukum dan yurisprudensi dengan tujuan menjadi pengacara. Pria muda India itu kesulitan beradaptasi dengan transisi ke budaya Barat.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Ruhollah Khomeini, Pemimpin Revolusi Iran

Dia meninggalkan aktivitas buruknya selama remaja dengan terlibat pada gerakan vegetarian dan bertemu dengan Theosophical Society, yang kemudian mendorong mintanya pada agama.

Dia menyelesaikan studinya dengan sukses dan menjadi pengacara pada Juni 1891. Kemudian, Gandhi kembali ke India.

Sampai di India, dia mengetahui sang ibu telah meninggal beberapa pekan sebelumnya.

Gandhi kesulitan untuk memulai pijakannya sebagai pengacara. Menangani kasus pertamanya, dia canggung ketika memeriksa seorang saksi.

Dia melarikan diri dari ruang sidang, setelah mengembalikan uang kliennya.

Mahatma Gandhi sedang memintal kain. Foto ini diambil pada tahun 1920-an.Gandhiserve.org/Wikipedia Mahatma Gandhi sedang memintal kain. Foto ini diambil pada tahun 1920-an.
Mengadu nasib di Afrika Selatan

Sulit menemukan pekerjaan di India, Gandhi memperoleh kontrak satu tahun terkait layanan hukum di Afrika Selatan. Pada April 1893, dia berlayar ke Duban, negara bagian Natal.

Menghabiskan tahun-tahun di Afrika Selatan, terbukti menjadi pengalaman spiritual dan politik yang mendalam bagi Gandhi.

Bersama dengan orang kulit berwarna lainnya, dia menjadi sasaran diskriminasi, seperti diminta untuk pindah dari kelas satu kereta api, meski dia memiliki tiket resmi.

Selain itu, dia pernah diminta untuk melepas serbannya. Kedua tindakan intimidasi tersebut ditolak Gandhi.

Pengalaman semacam itu membangkitkan semangatnya untuk berjuang demi keadilan sosial. Meski kontrak kerjanya dengan Dada Abdulla & Co. hanya berlaku satu tahun, dia memutuskan untuk tinggal lama di Afrika Selatan.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Lee Tai-young, Perempuan Pengacara Pertama Korea

Selama 20 tahun di negara itu, dia mendirikan Kongres India Natal, yang bertujuan membentuk komunitas India di Afrika Selatan hingga menjadi kekuatan politik.

Bergabung Kongres

Gandhi kembali ke India pada 1915 di usia 21 tahun. Dia menjadi figur pemimpin gerakan nasionalis India.

Gopal Krishna Gokhale, seorang pemimpin senior dari Kongres Nasional India, mengundang Gandhi untuk bergabung dengan gerakan perjuangan India untuk kemerdekaan melawan Kekuasaan Inggris.

Gokhale membimbing Gandhi tentang situasi politik yang berlaku di India dan juga masalah-masalah sosial.

Dia kemudian bergabung dengan Kongres Nasional India dan sebelum mengambil alih kepemimpinan pada 1920, yang kemudian memancing gerakan hasutan bernama Satyagraha.

Mahatma Gandhi saat memimpin long march menentang monopoli garam yang diberlakukan pemerintah kolonial Inggris.Wikipedia Mahatma Gandhi saat memimpin long march menentang monopoli garam yang diberlakukan pemerintah kolonial Inggris.
Monopoli garam

Setelah otoritas Inggris menangkap Gandhi pada 1922, dia mengaku bersalah atas tiga tuduhan penghasutan. Meski dijatuhi hukuman penjara selama enam tahun, dia dibebaskan pada Februari 1924, usai menjalani operasi usus buntu.

Keluar dari jeruji besi, Gandhi menyaksikan situasi yang berbeda. Kekerasan dua kelompok beragama di India berkobar lagi. Berpuasa selama tiga pekan pada musim gugur 1924, dia mendesak terwujudnya persatuan.

Sempat tak aktif di bidang politik pada 1920-an, Gandhi kembali terjun ke dunia itu pada 1930.

Dia memprotes Undang-undang Garam Inggris yang melarang orang India mengumpulkan atau menjual garam. Pajak berat diberlakukan, mendorong Gandhi kembali melancarkan gerakan Satyagraha.

Pada 12 Maret 1930, Gandhi berangkat bersama 79 orang pengikutnya menuju kota Dandi di pesisir Laut Arab.

Nantinya, Gandhi berencana untuk menentang Inggris dengan cara membuat garam dari air laut. Sepanjang perjalanan sejauh 387 kilometer itu ternyata makin banyak rakyat India yang mengikuti dia.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Bunda Teresa, Abdikan Diri Bantu Kaum Miskin

"Ambisi saya tidak kurang adalah mengubah orang Inggris melalui non-kekerasan. Dengan demikian membuat mereka melihat kesalahan yang mereka perbuat kepada India," tulisnya beberapa hari sebelum aksi protes yang dikenal sebagai Salt March.

Gerakan itu membuat 60.000 orang India dipenjara, termasuk Gandhi yang dipenjara pada Mei 1930. Majalah Time saat bahkan menyebutnya sebagai "Man of The Year".

Gandhi dibebaskan pada Januari 1931. Dua bulan kemudian dia membuat kesepakatan untuk mengakhiri Salt Satyahraha asal ribuan orang yang dipenjara segera dibebaskan.

Jawaharlal Nehru pada 1942.Wikipedia Jawaharlal Nehru pada 1942.
Kemerdekaan India

Gandhi menghadiri Konferensi Meja Bundar London mengenai reformasi konstitusional India pada Agustus 1931. Dia merupakan satu-satunya wakil dari Kongres Nasional India.

Namun, konferensi itu terbukti tidak membuahkan hasil. Dia kembali ke India dan dijebloskan ke penjara pada Januari 1932.

Setelah pembebasan akhirnya, Gandhi meninggalkan Kongres Nasional India pada 1934, dan kepemimpinan diwariskan kepada anak didiknya Jawaharlal Nehru.

Dia kembali menjauh dari politik untuk fokus pada pendidikan, kemiskinan, dan masalah yang melanda daerah pedesaan India.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: John Pemberton, Penemu Minuman Coca-Cola

Gerakan nasionalis makin memuncak ketika Perang Dunia II pecah pada 1939. Gandhi meluncurkan gerakan Quit India, yang menuntut "penarikan Inggris secara teratur" dari India.

Dia memberikan pidato yang meluncurkan gerakan pada 8 Agustus 1942. Namun, dia dikritik karena penolakannya yang keras untuk mendukung Inggris dalam Perang Dunia II.

Menurut beberapa orang, tidaklah etis untuk tak mendukung Inggris dalam perjuangannya melawan Nazi Jerman.

Gerakan Quit India menjadi gerakan yang paling kuat dalam sejarah perjuangan kemerdekaan India dan diyakini telah memainkan peran utama dalam mengamankan kemerdekaan India pada 1947.

Kekerasan antara dua kelompok agama berkobar, bahkan sebelum kemerdekaan mulai berlaku pada 15 Agustus 1947. Insiden pembunuhan berlipat ganda.

Gandhi melakukan tur ke daerah-daerah yang dilanda kerusuhan dalam sebuah seruan untuk perdamaian dan berpuasa dalam upaya untuk mengakhiri pertumpahan darah.

Dia menginginkan sebuah negara India bersatu tetapi Liga Muslim, yang sukses menumbuhkan pengaruh selama masa perang, tak setuju dengan ide Gandhi.

Setelah melalui negosiasi alot, Inggris akhirnya memutuskan untuk membagi dua negara menjadi India dan Pakistan pada 15 Agustus 1947.

Patung Mahatma Gandhi di Parliament Square, London, Inggris.Wicak Hidayat/KompasTekno Patung Mahatma Gandhi di Parliament Square, London, Inggris.
Dibunuh

Pada sore hari, 30 Januari 1948, Gandhi yang berusia 78 tahun makin lemah kondisinya berpegang pada dua cucu perempuannya dari kediamannya di Birla House, New Delhi, menuju acara pertemuan doa.

Seorang ekstremis bernama Nathuram Godse yang kesal dengan Gandhi, berlutut dihadapannya dan mengeluarkan pistol semiotomatis.

Dia menembak Gandhi dalam jarak sangat dekat sebanyak tiga kali. Godse dan rekan konspiratornya, Narayan Apye, diadili dan dihukum mati pada 15 November 1949.

Fakta unik Gandhi

Berikut beberapa fakta unik tentang Gandhi:

  • Kendati telah tiada, Gandhi akan selalu dikenang sebagai orang sederhana, yang membuat pakaiannya sendiri, vegetarian, dan berpuasa untuk permurnian diri.
  • Dia juga yakin berjalan merupakan olahraga terbaik. Dia bahkan berjalan kaki 18 km setiap hari selama 40 tahun.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Ada Lovelace, Programmer Komputer Pertama Dunia

  • Satyagraha tetap menjadi salah satu filosofi yang paling kuat dalam perjuangan kebebasan di seluruh dunia.
  • Inggris, negara yang pernah dilawannya, bahkan merilis perangko dirinya pada 1969 untuk menghormatinya.
  • Pakaian yang dia kenakan pada insiden pembunuhan itu kini masih disimpan di Museum Gandhi, Madurai.

Bagi jutaan pendukungnya di India, Gandhi merupakan Mahatma yang berarti Jiwa Agung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com