Kemerdekaan India
Gandhi menghadiri Konferensi Meja Bundar London mengenai reformasi konstitusional India pada Agustus 1931. Dia merupakan satu-satunya wakil dari Kongres Nasional India.
Namun, konferensi itu terbukti tidak membuahkan hasil. Dia kembali ke India dan dijebloskan ke penjara pada Januari 1932.
Setelah pembebasan akhirnya, Gandhi meninggalkan Kongres Nasional India pada 1934, dan kepemimpinan diwariskan kepada anak didiknya Jawaharlal Nehru.
Dia kembali menjauh dari politik untuk fokus pada pendidikan, kemiskinan, dan masalah yang melanda daerah pedesaan India.
Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: John Pemberton, Penemu Minuman Coca-Cola
Gerakan nasionalis makin memuncak ketika Perang Dunia II pecah pada 1939. Gandhi meluncurkan gerakan Quit India, yang menuntut "penarikan Inggris secara teratur" dari India.
Dia memberikan pidato yang meluncurkan gerakan pada 8 Agustus 1942. Namun, dia dikritik karena penolakannya yang keras untuk mendukung Inggris dalam Perang Dunia II.
Menurut beberapa orang, tidaklah etis untuk tak mendukung Inggris dalam perjuangannya melawan Nazi Jerman.
Gerakan Quit India menjadi gerakan yang paling kuat dalam sejarah perjuangan kemerdekaan India dan diyakini telah memainkan peran utama dalam mengamankan kemerdekaan India pada 1947.
Kekerasan antara dua kelompok agama berkobar, bahkan sebelum kemerdekaan mulai berlaku pada 15 Agustus 1947. Insiden pembunuhan berlipat ganda.
Gandhi melakukan tur ke daerah-daerah yang dilanda kerusuhan dalam sebuah seruan untuk perdamaian dan berpuasa dalam upaya untuk mengakhiri pertumpahan darah.
Dia menginginkan sebuah negara India bersatu tetapi Liga Muslim, yang sukses menumbuhkan pengaruh selama masa perang, tak setuju dengan ide Gandhi.
Setelah melalui negosiasi alot, Inggris akhirnya memutuskan untuk membagi dua negara menjadi India dan Pakistan pada 15 Agustus 1947.
Pada sore hari, 30 Januari 1948, Gandhi yang berusia 78 tahun makin lemah kondisinya berpegang pada dua cucu perempuannya dari kediamannya di Birla House, New Delhi, menuju acara pertemuan doa.
Seorang ekstremis bernama Nathuram Godse yang kesal dengan Gandhi, berlutut dihadapannya dan mengeluarkan pistol semiotomatis.
Dia menembak Gandhi dalam jarak sangat dekat sebanyak tiga kali. Godse dan rekan konspiratornya, Narayan Apye, diadili dan dihukum mati pada 15 November 1949.
Berikut beberapa fakta unik tentang Gandhi:
Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Ada Lovelace, Programmer Komputer Pertama Dunia
Bagi jutaan pendukungnya di India, Gandhi merupakan Mahatma yang berarti Jiwa Agung.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.