Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi Tokoh Dunia: Mahatma Gandhi, Sang "Jiwa Agung" Pecinta Damai

Kompas.com - 02/10/2018, 17:52 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Kemerdekaan India

Gandhi menghadiri Konferensi Meja Bundar London mengenai reformasi konstitusional India pada Agustus 1931. Dia merupakan satu-satunya wakil dari Kongres Nasional India.

Namun, konferensi itu terbukti tidak membuahkan hasil. Dia kembali ke India dan dijebloskan ke penjara pada Januari 1932.

Setelah pembebasan akhirnya, Gandhi meninggalkan Kongres Nasional India pada 1934, dan kepemimpinan diwariskan kepada anak didiknya Jawaharlal Nehru.

Dia kembali menjauh dari politik untuk fokus pada pendidikan, kemiskinan, dan masalah yang melanda daerah pedesaan India.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: John Pemberton, Penemu Minuman Coca-Cola

Gerakan nasionalis makin memuncak ketika Perang Dunia II pecah pada 1939. Gandhi meluncurkan gerakan Quit India, yang menuntut "penarikan Inggris secara teratur" dari India.

Dia memberikan pidato yang meluncurkan gerakan pada 8 Agustus 1942. Namun, dia dikritik karena penolakannya yang keras untuk mendukung Inggris dalam Perang Dunia II.

Menurut beberapa orang, tidaklah etis untuk tak mendukung Inggris dalam perjuangannya melawan Nazi Jerman.

Gerakan Quit India menjadi gerakan yang paling kuat dalam sejarah perjuangan kemerdekaan India dan diyakini telah memainkan peran utama dalam mengamankan kemerdekaan India pada 1947.

Kekerasan antara dua kelompok agama berkobar, bahkan sebelum kemerdekaan mulai berlaku pada 15 Agustus 1947. Insiden pembunuhan berlipat ganda.

Gandhi melakukan tur ke daerah-daerah yang dilanda kerusuhan dalam sebuah seruan untuk perdamaian dan berpuasa dalam upaya untuk mengakhiri pertumpahan darah.

Dia menginginkan sebuah negara India bersatu tetapi Liga Muslim, yang sukses menumbuhkan pengaruh selama masa perang, tak setuju dengan ide Gandhi.

Setelah melalui negosiasi alot, Inggris akhirnya memutuskan untuk membagi dua negara menjadi India dan Pakistan pada 15 Agustus 1947.

Patung Mahatma Gandhi di Parliament Square, London, Inggris.Wicak Hidayat/KompasTekno Patung Mahatma Gandhi di Parliament Square, London, Inggris.
Dibunuh

Pada sore hari, 30 Januari 1948, Gandhi yang berusia 78 tahun makin lemah kondisinya berpegang pada dua cucu perempuannya dari kediamannya di Birla House, New Delhi, menuju acara pertemuan doa.

Seorang ekstremis bernama Nathuram Godse yang kesal dengan Gandhi, berlutut dihadapannya dan mengeluarkan pistol semiotomatis.

Dia menembak Gandhi dalam jarak sangat dekat sebanyak tiga kali. Godse dan rekan konspiratornya, Narayan Apye, diadili dan dihukum mati pada 15 November 1949.

Fakta unik Gandhi

Berikut beberapa fakta unik tentang Gandhi:

  • Kendati telah tiada, Gandhi akan selalu dikenang sebagai orang sederhana, yang membuat pakaiannya sendiri, vegetarian, dan berpuasa untuk permurnian diri.
  • Dia juga yakin berjalan merupakan olahraga terbaik. Dia bahkan berjalan kaki 18 km setiap hari selama 40 tahun.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Ada Lovelace, Programmer Komputer Pertama Dunia

  • Satyagraha tetap menjadi salah satu filosofi yang paling kuat dalam perjuangan kebebasan di seluruh dunia.
  • Inggris, negara yang pernah dilawannya, bahkan merilis perangko dirinya pada 1969 untuk menghormatinya.
  • Pakaian yang dia kenakan pada insiden pembunuhan itu kini masih disimpan di Museum Gandhi, Madurai.

Bagi jutaan pendukungnya di India, Gandhi merupakan Mahatma yang berarti Jiwa Agung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com