Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi Tokoh Dunia: Mahatma Gandhi, Sang "Jiwa Agung" Pecinta Damai

Kompas.com - 02/10/2018, 17:52 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Mengadu nasib di Afrika Selatan

Sulit menemukan pekerjaan di India, Gandhi memperoleh kontrak satu tahun terkait layanan hukum di Afrika Selatan. Pada April 1893, dia berlayar ke Duban, negara bagian Natal.

Menghabiskan tahun-tahun di Afrika Selatan, terbukti menjadi pengalaman spiritual dan politik yang mendalam bagi Gandhi.

Bersama dengan orang kulit berwarna lainnya, dia menjadi sasaran diskriminasi, seperti diminta untuk pindah dari kelas satu kereta api, meski dia memiliki tiket resmi.

Selain itu, dia pernah diminta untuk melepas serbannya. Kedua tindakan intimidasi tersebut ditolak Gandhi.

Pengalaman semacam itu membangkitkan semangatnya untuk berjuang demi keadilan sosial. Meski kontrak kerjanya dengan Dada Abdulla & Co. hanya berlaku satu tahun, dia memutuskan untuk tinggal lama di Afrika Selatan.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Lee Tai-young, Perempuan Pengacara Pertama Korea

Selama 20 tahun di negara itu, dia mendirikan Kongres India Natal, yang bertujuan membentuk komunitas India di Afrika Selatan hingga menjadi kekuatan politik.

Bergabung Kongres

Gandhi kembali ke India pada 1915 di usia 21 tahun. Dia menjadi figur pemimpin gerakan nasionalis India.

Gopal Krishna Gokhale, seorang pemimpin senior dari Kongres Nasional India, mengundang Gandhi untuk bergabung dengan gerakan perjuangan India untuk kemerdekaan melawan Kekuasaan Inggris.

Gokhale membimbing Gandhi tentang situasi politik yang berlaku di India dan juga masalah-masalah sosial.

Dia kemudian bergabung dengan Kongres Nasional India dan sebelum mengambil alih kepemimpinan pada 1920, yang kemudian memancing gerakan hasutan bernama Satyagraha.

Mahatma Gandhi saat memimpin long march menentang monopoli garam yang diberlakukan pemerintah kolonial Inggris.Wikipedia Mahatma Gandhi saat memimpin long march menentang monopoli garam yang diberlakukan pemerintah kolonial Inggris.
Monopoli garam

Setelah otoritas Inggris menangkap Gandhi pada 1922, dia mengaku bersalah atas tiga tuduhan penghasutan. Meski dijatuhi hukuman penjara selama enam tahun, dia dibebaskan pada Februari 1924, usai menjalani operasi usus buntu.

Keluar dari jeruji besi, Gandhi menyaksikan situasi yang berbeda. Kekerasan dua kelompok beragama di India berkobar lagi. Berpuasa selama tiga pekan pada musim gugur 1924, dia mendesak terwujudnya persatuan.

Sempat tak aktif di bidang politik pada 1920-an, Gandhi kembali terjun ke dunia itu pada 1930.

Dia memprotes Undang-undang Garam Inggris yang melarang orang India mengumpulkan atau menjual garam. Pajak berat diberlakukan, mendorong Gandhi kembali melancarkan gerakan Satyagraha.

Pada 12 Maret 1930, Gandhi berangkat bersama 79 orang pengikutnya menuju kota Dandi di pesisir Laut Arab.

Nantinya, Gandhi berencana untuk menentang Inggris dengan cara membuat garam dari air laut. Sepanjang perjalanan sejauh 387 kilometer itu ternyata makin banyak rakyat India yang mengikuti dia.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Bunda Teresa, Abdikan Diri Bantu Kaum Miskin

"Ambisi saya tidak kurang adalah mengubah orang Inggris melalui non-kekerasan. Dengan demikian membuat mereka melihat kesalahan yang mereka perbuat kepada India," tulisnya beberapa hari sebelum aksi protes yang dikenal sebagai Salt March.

Gerakan itu membuat 60.000 orang India dipenjara, termasuk Gandhi yang dipenjara pada Mei 1930. Majalah Time saat bahkan menyebutnya sebagai "Man of The Year".

Gandhi dibebaskan pada Januari 1931. Dua bulan kemudian dia membuat kesepakatan untuk mengakhiri Salt Satyahraha asal ribuan orang yang dipenjara segera dibebaskan.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com