Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/10/2018, 17:00 WIB

SEOUL, KOMPAS.com - Pemerintahan Korea Selatan (Korsel) memberikan laporan persenjataan nuklir yang dipunyai Korea Utara (Korut).

Menteri Unifikasi Korsel Cho Myoung-gyon seperti dikutip Sky News Selasa (2/10/2018) menyebut, Korut memiliki 20 sampai 60 bom nuklir.

Baca juga: Dahsyatnya Uji Coba Nuklir Korut, Sampai Bisa Memindahkan Gunung

Berdasarkan data yang diterimanya dari intelijen, Korut diyakini memproduksi 50 kilogram plutonium yang cukup membuat delapan bom nuklir.

Sky News memberitakan, ini adalah kali pertama seorang pejabat Korut secara publik mengumumkan jumlah persenjataan Korut yang dikenal rahasia itu.

Meski telah memaparkan jumlah senjata Korut, Cho menegaskan Seoul tak akan menerima status Korut sebagai negara nuklir.

"Kami bakal terus melanjutkan usaha diplomatik agar tercipta denuklirisasi di seluruh Semenanjung Korea," terang Cho kepada parlemen.

Denuklirisasi menjadi agenda utama sepanjang 2018 ini. Dimulai dari pertemuan Presiden Korsel Moon Jae-in dan Pemimpin Korut Kim Jong Un pada 27 April.

Pertemuan di zona demiliterisasi Panmunjom itu menghasilkan Deklarasi Panmunjom yang salah satu isinya menekankan denuklirisasi total.

Amerika Serikat juga menghendaki Korut melucuti senjata nuklirnya ketika Presiden Donald Trump bertemu Kim di Singapura pada 12 Juni.

Tatkala pembicaraan denuklirisasi antara Washington dan Pyongyang terus bergulir, Korut menegaskan pelucutan senjata nuklir jangan menjadi bahan perundingan deklarasi berakhirnya Perang Korea.

Secara teknis, kedua negara masih terlibat perang karena konflik yang berlangsung 1950-1953 silam itu hanya berakhir dengan gencatan senjata.

Media pemerintah Korut KCNA dalam ulasannya menyebutkan deklarasi akhir Perang Korea bukanlah sebuah hadiah dari satu pihak ke pihak lain.

"Sekarang DPRK dan AS berambisi kuat usai membentuk hubungan baru untuk semangat pernyataan bersama pada 12 Juni. Ini cukup tepat untuk mengakhiri hubungan yang tegang," tulis KCNA.

Baca juga: Kim Jong Un Bakal Undang Pakar Asing Saat Tutup Situs Nuklir Korut

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com