Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kembar Siam dari Bhutan Akan Jalani Operasi Pemisahan di Melbourne

Kompas.com - 02/10/2018, 14:48 WIB
Veronika Yasinta

Editor

MELBOURNE, KOMPAS.com - Para dokter dari Rumah Sakit Anak-Anak Melbourne sedang mempersiapkan diri untuk memisahkan kembar siam berusia 14 bulan yang akan tiba di Australia dari Bhutan pada Selasa (2/10/2018).

Nima dan Dawa lahir kembar siam pada bagian dada. Pemindaian yang dilakukan di Bhutan menunjukkan mereka berbagi satu hati.

Organisasi amal Children First Foundation membiayai perjalanan dan operasi bagi kembar siam tersebut, yang diperkirakan akan menghabiskan lebih dari 300.00 dollar Australia atau sekitar Rp 3 miliar.

Baca juga: Tanam 49.672 Pohon dalam Satu Jam, Bhutan Cetak Rekor Dunia

"Berdasarkan laporan yang kami terima dari dokter dan hasil scan yang kami lihat, keduanya mengalami dempet di dada dan berbagi satu hati, namun kami tidak tahu bagaimana persisnya." kata Mark O'Brien, kepala tim operasi kepada ABC Radio Melbourne.

"Satu hal yang akan kami lakukan adalah mengecek apakah mereka secara fisik sehat, dan mampu untuk dioperasi," ujarnya.

"Kemudian, kami akan melihat pemindaian yang sudah ada untuk menentukan rencana operasi," imbuhnya.

Dia menambahkan, operasi akan melibatkan dokter ahli bius, dan dua kelompok perawat.

"Kami sudah mempersapkan ini selama beberapa pekan, dan sudah berhubungan dengan semua pihak untuk mempersiapkan operasi ini," katanya.

O'Brien mengatakan berdasarkan informasi yang tersedia saat ini, operasi yang akan dilakukan terhadap kembar siam perempuan ini termasuk kasus yang tidak terlalu sulit.

Baca juga: Operasi 16 Jam, Bayi Kembar Siam di Tempurung Kepala Berhasil Dipisah

"Kadang kita harus membuat keputusan, salah satu dari kembar itu tidak akan bisa diselamatkan. Namun kasus ini, kami berharap keduanya bisa selamat," ujarnya.

Kembar siam tersebut harus menaikkan berat badan dan mendapatkan lebih banyak makanan bergizi sebelum operasi bisa dilakukan.

Berat badan menurun

Chris Kimber, salah seorang dokter bedah anak-anak rumah sakit tersebut sudah membantu melatih para dokter di Bhutan.

Dia mengatakan, si kembar dalam kondisi sehat ketika dikunjungi pada Juli lalu.

"Juli lalu, mereka sehat, makannya bagus, dan berat badan terus bertambah," ucapnya.

Namun, dalam beberapa pekan terakhir, berat badan keduanya menurun. Menurut laporan ibunya, kedua balita itu kerap bertengkar dan saling mencakar.

Sang ibu tidak bisa menidurkan mereka dalam waktu yang bersamaan, sebab salah satunya yang masih bangun akan mengganggu yang lain.

"Dan karenanya berat badan turun, dan mereka mengalami infeksi kulit karena saling mencakar," kata Kimber.

Baca juga: Warga Australia Diserang Kanguru yang Dikira Sudah Mati

Kimber mengatakan tanpa adanya keterlibatan organisasi amal, maka mustahil operasi bisa dilakukan terhadap kembar siam Bhutan tersebut.

"Bagi mereka yang tidak mengenal Bhutan, negara itu adalah salah satu negara yang paling terpencil dan bergunung di dunia," ucapnya.

"Ada 800.000 penduduk di sana, yang hidup terpisah satu sama lain di berbagai lembah dan daerah yang sangat terpencil," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com