Kemudian dilanjutkan dengan Proyek Gemini dari tahun 1961 sampai 1966. Proyek ini menggunakan pesawat luar angkasa yang dibangun untuk dua astronot untuk menyempurnakan kemampuan yang dibutuhkan untuk tujuan nasional dari perjalanan manusia ke bulan pada akhir 1960-an.
NASA juga mengembangkan proyek Apollo dari tahun 1961 sampai 1972. Mereka berhasil mendaratkan astronot di bulan pada 1969 dengan Apollo 11.
Program diteruskan hingga awal 1970-an untuk melakukan eksplorasi ilmiah di bulan, dengan total enam pendaratan sukses.
Pada 1981, NASA kembali mengembangkan program lanjutannya, Skylab. Proyek ini merupakan stasiun ruang angkasa pertama dan satu-satunya yang dibangun secara independen di Amerika Serikat. Skylab berisi ruang kerja, observatorium surya, dan sistem lainnya.
Untuk menghemat biaya, NASA menggunakan salah satu roket Saturn V yang awalnya dialokasikan untuk misi Apollo yang dibatalkan untuk meluncurkan Skylab ini. Proyek ini mengorbit dari 1973 sampai 1979.
Selain proyek-proyeknya, NASA juga mengembangkan pusat peluncuran roketnya dan bekerja sama dengan berbagai pihak, baik itu kelompok maupun badan antariksa dunia untuk mengembangkan ilmu luar angkasanya.
Sampai akhinya NASA telah melakukan banyak program penerbangan berawak dan tak berawak sepanjang sejarahnya.
Program tak berawak meluncurkan satelit buatan Amerika pertama ke orbit Bumi untuk tujuan ilmiah dan komunikasi, dan mengirim program ilmiah untuk menjelajahi planet tata surya, dimulai dengan Venus dan Mars, dan termasuk beebrapa planet lainnya.
Pekerjaan awal NASA pada peluncuran pesawat, satelit komunikasi, dan satelit cuaca telah mengubah kehidupan sehari-hari secara fundamental dan menciptakan industri baru.
NASA juga telah mengubah bagaimana dan mengapa manusia bisa melakukan eksplorasi ruang angkasa serta mulai memahami alam semesta.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan