OSAKA, KOMPAS.com - Sekelompok warga menuntut pemerintah Korea Utara di pengadilan Jepang karena merasa dibohongi. Pasalnya, mereka dijanjikan kehidupan yang lebih baik jika pindah ke Korea Utara.
Melansir Washington Post pada Minggu (30/8/2018), salah satu dari warga Jepang yang terlena dengan janji-janji surga Korea Utara adalah Hiroko Sakakibara. Dia masih sangat kecil ketika agen Korea Utara mendatangi rumah ayahnya.
Agen itu menjamin seluruh kehidupannya kelak di negara Semenanjung Korea, termasuk berbagai kebutuhan seperti pekerjaan, rumah, pakaian, dan layanan kesehatan.
"Saya masih sangat kecil jadi saya tidak bisa bergabung dalam pembicaraan mereka, tapi saya mendengar apa yang mereka katakan," ucapnya.
Baca juga: Sejak Kim Jong Un Berkuasa, Jumlah Pembelot Korea Utara Menurun
"Ayah saya bilang, 'ayo, ayo'," katanya,
Secara keseluruhan, lebih dari 93.000, kebanyakan etnis Korea yang kewarganegaraan Jepangnya dicopot setelah Perang Dunia II, meninggalkan Jepang antara 1959-1984.
Mereka terbuai dengan janji kehidupan baru yang lebih baik di Korea Utara, selama Perang Dingin.
Etnis Korea di Jepang dikenal sebagai Zainichi. Mereka bergabung dengan ribuan pasangan dan anak-anak Jepang lainnya menuju Korea Utara.
Baca juga: Trump Senang Korea Utara Tak Pamer Rudal Balistik di Parade Militer
Sakakibara ingat bagaimana orangtuanya yang merupakan etnis Korea kesulitan dalam menjalani kehidupan di Korea Utara, setelah sampai ke sana pada Mei 1961.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.