SEOUL, KOMPAS.com - Jumlah warga Korea Utara yang membelot ke Korea Utara dilaporkan menurun selama Kim Jong Un berkuasa.
Data yang dirilis pada Minggu (30/9/2018) oleh Park Byeong-seug, anggota dari Partai Demokrat Korea Selatan, menunjukkan angka tersebut terus menurun sejak 2012.
Sebagai informasi, Kim mengambil alih kekuasaan pada akhir 2011 setelah kematian ayahnya, Kim Jong Il.
Baca juga: Kirim 130 Ton Beras ke Kampung Halaman, Pembelot Korea Utara Ditahan
Yonhap News mewartakan, Park yang mengutip data dari Kementerian Unifikasi menyatakan, ada 2.706 warga Korea Utara yang membelot Korea Selatan pada 2011.
Namun, angka tersebut hanya 1.502 pada 2012. Jumlah tersebut sempat naik sedikit menjadi 1.514 pembelot ada 2013.
Kemudian menurun lagi menjadi 1.397 orang pada 2014, dan terus tergerus pada 2015 dengan 1.275 pembelot.
Jumlah pembelot melambung menjadi 1.418 pada 2016, selanjutnya anjlok jadi 1.127 pada tahun lalu.
Sementara, sepanjang tahun ini hingga Agustus 2018, tercatat ada 703 warga Korea Utara yang meninggalkan negara mereka untuk membelot ke Selatan.
Park menilai, kontrol perbatasan oleh otoritas China dan meningkatnya biaya calo membuat warga Korea Utara mengurungkan niatnya untuk melarikan diri.
Baca juga: Polisi Korsel Larang Pembelot Korut Sebar Selebaran Anti-Pyongyang
BBC melaporkan, lebih dari 30.000 warga Korut secara ilegal menyeberangi perbatasan sejak akhir Perang Korea pada 1953.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.