Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi Tokoh Dunia: Saigo Takamori, Tokoh Restorasi Meiji

Kompas.com - 28/09/2018, 18:49 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

KOMPAS.com - Saigo Takamori merupakan salah satu samurai berpengaruh di Jepang. Dia merupakan salah satu dari Tiga Bangsawan Besar yang memimpin Restorasi Meiji.

Dia memimpin penggulingan Shogun Tokugawa, yang kemudian berbalik menjadi lawan setelah melihat pemerintahan Kekaisaran Jepang begitu lemah.

Berikut adalah biografi dari samurai yang menulis puisi dengan nama pena Saigo Nanshu tersebut.

Baca juga: Ini Dia... Rahasia Sukses Jepang Bangun Kekuatan Ekonomi Dunia!

1. Masa Kecil
Saigo lahir dengan nama Saigo Kokichi pada 23 Januari 1828 di wilayah Kastil Satsuma. Keluarganya adalah samurai level bawah.

Meski merupakan Jokashi (samurai penuh), namun mereka juga dikenal sebagai petani sehingga mendapat julukan Goshi (samurai pedesaan).

Saat kecil, Saigo tergolong bertubuh besar. Ketika dewasa, tingginya  mencapai 182 sentimeter dengan berat 90 kilogram.

Sejak kecil Kokichi menunjukkan ketertarikan kepada filsuf Konfusius Wang Yang Ming dan Zen Buddhisme, yang menekankan pada pentingnya bertindak berdasar hati nurani.

Di 1854, dia direkrut oleh daimyo (penguasa) Satsuma, Shimazu Nariakira, untuk pergi ke Edo (sekarang Tokyo), dan membantu rekonsiliasi Shogun Tokugawa serta Kekaisaran.

Aktivitasnya di Edo berakhir dengan Pembersihan Ansai oleh Tairo Ii Naosuke melawan siapapun yang menentang Shogun.

Kematian mendadak Shimazu memaksa Kokichi untuk melarikan diri. Namun, dia ditangkap dan dibuang ke Pulau Amami Oshima.

Pada 1861, dia dipanggil untuk diasingkan ke tempat yang lebih jauh di Okinoerabu, sebelah selatan Amami Oshima, oleh daimyo baru Satsuma, Shimazu Hisamitsu.

Sang daimyo baru bersedia mengampuni pria yang diberi Takamori di masa mudanya itu, dan dikirim ke Kyoto untuk mengurusi kepentingan wilayah dengan pengadilan.

Baca juga: Takayama Jinya, Peninggalan Shogun Tokugawa

2. Restorasi Meiji
Sebelum mencapai usia 40 tahun, Saigo telah menjadi komandan pasukan Satsuma bermarkas di Kyoto, yang saat itu merupakan ibu kota Jepang.

Ketika bakufu Tokugawa mengirim ekspedisi untuk menghukum wilayah Choshu di Juni 1866, Satsuma masih bersikap netral.

Namun, di saat itu mulai terbentuk persekutuan antara Satsuma dan Choshu antara Saigo dengan pemimpin reformis Kido Takayoshi.

Saigo secara rahasia terlibat dalam upaya memaksa Shogun Tokugawa Yoshinobu untuk mengundurkan diri di 8 November 1867.

Baca juga: Mengunjungi Pusara Dewa Shogun Tokugawa

Mundurnya Tokugawa Yoshinobu ditentang Saigo. Dia menolak segala bentuk diplomasi, dan emnginginkan Tokugawa dicabut segala status dan wilayahnya.

Penolakan itu memberikan jalan bagi usaha kudeta yang dikenal sebagai Restorasi Meiji. Sebelum fajar di 3 Januari 1868, pasukan Saigo telah merebut istana.

Dewan segera dibentuk dan mengangkat Meiji sebagai Kaisar Jepang. Dia membacakan dekrit berisi lahirnya era baru di Negeri "Matahari Terbit".

27 Januari hingga 27 Juni 1869 meletuslah Perang Boshin antara Kekaisaran dan Shogun, yang sebelumnya dibuka dengan Pertempuran Toba-Fushimi.

Saigo memimpin pasukan gabungan Satsuma-Choshu dan mengalahkan pasukan Shogun. Puncaknya ketika dia merebut Kastil Edo dari bangsawan Katsu Kaishu.

Baca juga: Meiji Jingu, Nyanyian Kerikil di Tengah Hiruk Pikuk Tokyo

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com