Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dubes AS untuk PBB Ikut Demo Menentang Presiden Venezuela

Kompas.com - 28/09/2018, 08:32 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

NEW YORK, KOMPAS.com - Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk PBB Nikki Haley ikut sekelompok warga Venezuela yang berunjuk rasa menginginkan Presiden Nicolas Maduro mundur.

Membawa spanduk "SOS Venezuela" maupun "Apa yang Kami Inginkan? Kemerdekaan", mereka melakukan aksi demonstrasi di depan markas besar PBB.

Dengan membawa megafon, Haley meneriakan bahwa mereka membutuhkan dukungan lebih kuat dari rakyat Venezuela agar pemerintah AS bisa bertindak lebih tegas.

Baca juga: AS Jatuhkan Sanksi kepada Istri Presiden Venezuela

"Kami akan memperjuangkan Venezuela. Kmai tidak akan menyerah hingga Maduro pergi!" teriak Haley seperti dilansir AFP Kamis (27/9/2018).

Mantan Gubernur Carolina Selatan itu mengaku telah mengunjungi kawasan perbatasan Kolombia yang menerima sekitar satu juta pengungsi Venezuela.

"Apa yang saya lihat adalah tidak seharusnya kalian menderita sementara Maduro makan di restoran hingga kenyang," tegas Haley.

Tindakan Haley bergabung dengan para demonstran merupakan hal yang tak biasa bagi seorang diplomat PBB dari negara adikuasa seperti PBB.

Meski begitu, para pengunjuk rasa mengaku mereka menaruh harapan kepada perkataan Haley maupun para pemimpin yang berkeinginan menghentikan rezim Maduro.

"Kami menerima keberadaan Nikki Haley, setiap perkataan Presiden (Donald) Trump maupun para pejabat yang ingin Maduro lengser," kata Erick Rozo, salah satu pemimpin demo.

Rozo menjelaskan, untuk pertama kalinya dalam 20 tahun, dunia mengakui bahwa terjadi krisis di Venezuela yang membuat warganya menderita.

Peserta unjuk rasa lain, Guimar Silva, menyuarakan harapan bahwa PBB bakal turun tangan menyelesaikan krisis yang terjadi di Venezuela.

Dia mengeluhkan tidak bisa melihat lagi masyarakat Venezuela harus melewatkan tahun-tahun berikutnya dengan kelaparan dan kemiskinan.

"Orang-orang menderita. Tidak ada makanan maupun obat. Anak-anak serta orang tua adalah pihak yang paling terkena imbasnya," ujar Silva.

Baca juga: Presiden Venezuela: Saya Siap Berjabat Tangan dengan Trump

Sebelumnya, Trump dalam pidato di PBB menyatakan situasi yang terjadi di negara Amerika Latin itu tidak bisa diterima.

Presiden 72 tahun itu memaparkan telah menyiapkan semua opsi yang ada. Termasuk mengisyaratkan bakal mengerahkan operasi militer.

Sejak masa mendiang Presiden Hugo Chavez, Venezuela dilanda hiperinflasi yang diprediksi bakal menyentuh satu juta persen pada akhir 2018 ini.

Dampaknya, 2,3 juta rakyat Venezuela melarikan diri ke berbagai negara Amerika Selatan lainnya. Maduro menuding kolapsnya ekonomi negaranya terjadi karena intervensi AS.

Baca juga: Presiden Kolombia Serukan Isolasi Diplomatik terhadap Venezuela

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com