Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahathir Sebut Trump sebagai Orang yang Tak Konsisten

Kompas.com - 27/09/2018, 19:55 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com - Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad melontarkan kritikan kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Mahathir mengatakannya dalam pertemuan dengan Dewan Kebijakan Luar Negeri AS, di sela-sela Sidang Umum PBB di New York.

Dilansir Channel News Asia Kamis (27/9/2018), saat itu dia diminta memberikan saran apa yang harus dibenahi Trump terkait pendekatan luar negerinya.

Baca juga: Trump: China Menghormati Saya karena Saya Pintar

PM yang terpilih dalam pemilihan umum 9 Mei itu berkata bahwa Trump merupakan orang yang tak konsisten. Saking tidak konsisten-nya, dia sampai tak tahu harus memberi opini seperti apa.

"Sebab dia mengubah pandangannya hanya dalam beberapa jam," kata PM yang pernah menjabat di Malaysia dalam periode 1981-2003 tersebut.

Dia meminta Trump untuk konsisten terutama membahas kebijakan luar negeri Asia. Jika memang presiden 72 tahun ingin berteman, hendaknya dia menyatakannya.

"Namun, jika Anda ingin melawan kami, maka bersikaplah konsisten untuk terus menentang kami," kata PM dari koalisi Pakatan Harapan tersebut.

"Sangat sulit menebak apa yang diinginkannya. Berurusan dengan orang yang tak konsisten merupakan masalah yang sangat besar," lanjut Mahathir.

Dia melanjutkan dengan mendapat kesan bahwa Trump tak terlalu memahami Asia. Karenanya, setiap keputusannya tak pernah dilandasi fakta yang ada.

"Setiap kebijakan yang dia buat selalu memperhatikan bagaimana Amerika menjadi kuat. Namun, dia tak mengindahkan hubungan dengan negara lain," jelas Mahathir.

Mahathir juga menyoroti setiap keputusan presiden ke-45 AS itu yang selalu mengirimkan kapal perang setiap kali terjadi krisis.

PM berusia 93 tahun itu berujar sikap itu hanya akan semakin menambah ketegangan dan menganggapnya sebgaai aksi provokasi.

Ketika ditanya seperti apa keseimbangan Asia maupun dunia di masa depan, Mahathir menjelaskan 15-20 tahun lagi Trump tak bakal menjadi presiden.

"Sata pikir orang-orang Amerika sangat mengedepankan logika. Mereka tentu menginginkan perdamaian dibandingkan perang," tukas Mahathir.

Baca juga: Setelah 15 Tahun, Mahathir Mohamad Bakal Kembali ke Panggung Dunia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com