Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesepakatan Ekspor Gas Israel ke Mesir Semakin Dekat

Kompas.com - 27/09/2018, 18:14 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber AFP

KAIRO, KOMPAS.com - Sebuah konsorsium AS-Israel yang melakukan pengembangan cadangan gas di lepas pantai Israel, Kamis (27/9/2018), mengumumkan sebuah kesepakatan terkait ekspor gas ke Mesir.

Noble Energi dan rekanannya asal Israel, Delek bersama Perusahaan Gas Egyptian East membeli 39 persen jaringan pipa yang  menghubungkan kota pesisir Ashkelon, Israel dengan wilayah utara Sinai.

Untuk keperluan ini, konsorsium ini harus membayar 518 juta dollar AS atau sekitar Rp 7,7 miliar untuk membeli pipa dari perusahaan gas East Mediterranean.

Baca juga: Presiden Sisi: Pemerintah Tak Terlibat Kesepakatan Impor Gas Israel

Pipa yang sebagian besar berada di bawah laut akan digunakan untuk mengalirkan gas dari ladang gas Tamar dan Leviathan ke Mesir paling cepat pada 2019.

Pengiriman gas ini merupakan bagian dari kesepakatan selama 10 tahun bernilai 15 miliar dolar AS atau hampir sebesar Rp 224 triliun dengan perusahaan energi Mesir, Dolphinus.

Ini adalah kali pertama Mesir, yang pada 1979 meneken perjanjian damai dengan Israel, mengimpor gas dari negeri tetangganya tersebut.

CEO Delek Yossi Abu mengatakan, pembelian jaringan pipa itu merupakan langkah signifikan bagi pasar gas Israel sejak penemuan ladang-ladang gas negeri tersebut.

"Lapangan gas Leviathan menjadi penghasil energi utama Mediterania dengan pelanggan di Israel, Mesir, dan Jordania," kata Abu.

Pada September 2016, Jordania sepakat untuk membeli 8,5 juta meter kubik gas sehari dari Israel selama 15 tahun dalam kesepatakan yang diperkirakan bernilai 10 miliar dolar AS atau sekitar Rp 149 triliun.

Awalnya Israel hanya memiliki cadangan gas yang amat terbatas. Namun, dalam beberapa tahun terakhir negeri itu menemukan ladang gas besar di lepas pantainya.

Ladang gas Tamar, yang mulai berproduksi pada 2013, diperkirakan memiliki cadangan gas sebesar 238 miliar meter kubik.

Baca juga: Mesir Sepakat Beli Gas Alam dari Israel Bernilai Rp 204 Triliun

Sementara ladang gas Leviathan, yang ditemukan pada 2010 dan akan berproduksi pada 2019, diperkirakan memiliki kandungan sebanyak 535 miliar meter kubik gas alam dan 34,1 juta barel kondensat.

Pemerintah Israel berharap penemuan ladang-ladang gas ini bisa membuat negeri itu memiliki kedaulatan energi dan menjadi pemasok gas bagi Eropa di masa depan.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com