Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Pilot Uni Soviet Minta Jet Tempur AS Beraksi "Jungkir Balik"

Kompas.com - 27/09/2018, 17:00 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

MOSKWA, KOMPAS.com - Masa Perang Dingin merupakan salah satu saat paling menegangkan dalam sejarah dunia.

Pasalnya dua negara adikuasa saat itu Uni Soviet dan Amerika Serikat terus berlomba memperkuat persenjataan mereka sehingga membuat dunia seolah berada di ambang Perang Dunia III.

Namun, ternyata banyak kejadian-kejadian unik mewarnai masa-masa genting itu, salah satunya dimuat dalam sebuah blog penerbangan.

Baca juga: AS Aktifkan Kembali Armada Laut Era Perang Dingin

Blog The Avionist mengunggah foto yang memperlihatkan sebuah jet tempur F-4 milik Amerika Serikat sedang mencegat sebuah pesawat pengebom strategis Uni Soviet Tu-95.

Uniknya, pesawat jet tempur AS itu terbang dalam posisi terbalik dengan jarak yang amat dekat dengan pesawat pengebom Uni Soviet.

Ternyata aksi yang mungkin dianggap berbahaya itu di masanya dianggap sebagai cara bersenang-senang bagi para profesional.

Foto itu menggambarkan bahwa definisi kecerobohan telah banyak berubah sejak masa Perang Dingin.

Manuver jungkir balik atau barrel rolls saat melakukan operasi pencegatan kini oleh Pentagon disebut sebagai sikap "tidak profesional" atau "berbahaya".


Namun, beberapa dekade lalu, aksi semacam ini rutin dilakukan dan tidak dianggap sebagai sebuah masalah yang berbahaya.

Blogger militer David Cenciotti, mengutip pilot veteran AS, menyebut episode tersebut sebagai masa "ho-hum".

Cenciotti menambahkan, di masa tersebut para pilot tempur AS kerap melakukan hal yang sama. Buktinya adalah foto jet F-4 Phantom yang terbang terbalik di samping Tu-95 Bear.

Foto itu langsung viral dan pemilik foto Robert M Sihler mengontak blog tersebut dan mengungkap foto itu dia ambil saat bertugas di Islandia pada 1970-an.

"Biasanya, kami melakukan barrel rolls ini atas permintaan kru Uni Soviet. Setelah kami melakukannya, mereka mengambil foto kami. Perang Dingin mulai mengendur dan sikap kedua pihak juga berubah," ujar Sihler.

Baca juga: Sekjen NATO: Kami Tidak Ingin Ada Perang Dingin Jilid Dua

Saat ditanya apakah aksi barrel rolls merupakan sebuah prosedur yang sulit atau berbahaya, Sihler menampiknya.

"Tidak juga! Para pilot Soviet saat itu memberikan isyarat tangan meminta kami beraksi untuk mereka. Aksi itu tidak berbahaya sama sekali," tambah Sihler.

Namun, kini suasana hati antara Rusia dan Amerika Serikat agak berbeda, terutama terkait masalah Suriah di mana kedua negara sama-sama memiliki kepentingan di negeri itu.

...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com