Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dianggap Sebarkan Paham Komunis China, Kuil di Taiwan Dirobohkan

Kompas.com - 26/09/2018, 20:33 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber SCMP

TAIPEI, KOMPAS.com - Otoritas Taiwan memerintahkan penghancuran sebuah bangunan kuil Buddha yang disebut telah menyebarkan paham komunisme China dan mendukung penyatuan antar-selat.

Bangunan kuil tersebut, yang terletak di perkampungan Ershui di Changhua, Taiwan tengah, dianggap telah disalahgunakan dari fungsinya semula.

Melansir dari SCMP, bangunan yang bernama Kuil Biyun dan berusia 96 tahun itu disebut telah diubah menjadi bangunan yang jauh lebih besar oleh seorang pengusaha Taiwan, Wei Ming-jen.

Namun lukisan dan perlengkapan keagamaan Buddha yang ada telah diganti dengan simbol Partai Komunis China, poster propaganda, serta potret pemimpin partai, seperti Xi Jinping, Zhou Enlai dan Mao Zedong.

Baca juga: AS Berencana Jual Onderdil Senjata ke Taiwan, China Protes

Atas tindakan tersebut, hakim Taiwan memutuskan bahwa konstruksi bangunan kuil itu adalah ilegal sehingga harus dirobohkan untuk kemudian digunakan sesuai dengan tujuan awal sebagai kuil Buddha.

Otoritas setempat, pada Rabu (26/9/2018), mengirimkan buldoser untuk mengeksekusi bangunan tersebut.

Wei merubah bangunan kuil Buddha itu setelah resmi menjadi pemilik bangunan tersebut pada 2012. Dia memenangkan hak kepemilikan kuil melalui proses hukum melawan sekelompok biarawati.

Wei kemudian menamakan kuil itu dengan Pangkalan Pendidikan Sosialisme, Nasionalisme dan Patriotisme, serta memasang bendera China di sekitarnya.

Namun pada Selasa (25/9/2018), hakim lokal Wei Ming-ku, memutuskan bahwa bangunan tambahan di kuil itu adalah ilegal, dan harus dikembalikan menjadi seperti semula.

Bangunan awal kuil Biyun yang lebih kecil telah disahkan sebagai monumen bersejarah yang hanya dapat digunakan untuk tujuan aslinya, yakni sebagai kuil Buddha.

"Tidak ada satu batu bata sekalipun yang akan disisakan, selain bangunan peninggalan abad lama," kata hakim.

Sehari setelah keputusan hakim, eksekusi dilakukan dengan pemerintah setempat mengutus 55 arsitek dan pekerja, serta 17 unit buldoser, derek dan mesin penghancur bangunan lainnya.

Baca juga: Logo Mirip Swastika, Salon Rambut di Taiwan Tuai Keluhan

Sekitar 600 petugas polisi dikerahkan bersama dengan 14 mobil pemadam kebakaran menyusul ditemukannya belasan liter bensin dan sejumlah tabung gas di lokasi tersebut.

Wakil Hakim Lin Ming-yu mengatakan, luas bangunan tambahan yang akan dihancurkan seluas 5.600 meter persegi yang merupakan bangunan ilegal.

Proses perobohan direncanakan berlangsung selama lima hingga enam hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber SCMP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com