Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Jatuhkan Sanksi kepada Istri Presiden Venezuela

Kompas.com - 26/09/2018, 19:33 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Newsweek

CARACAS, KOMPAS.com - Kementerian Keuangan Amerika Serikat (AS) dilaporkan kembali menjatuhkan sanksi kepada sejumlah perusahaan dan pejabat Venezuela.

Diwartakan Newsweek Selasa 925/9/2018), dalam sanksi itu, Kantor Kontrol Aset Luar Negeri merinci ada tiga perusahaan dan enam pejabat.

Termasuk di antara enam pejabat itu terdapat Cilia Flores, Presiden Nicolas Maduro. Dengan sanksi itu, asetnya dibekukan, dan dia dilarang berdagang dengan warga AS.

Baca juga: Presiden Kolombia Serukan Isolasi Diplomatik terhadap Venezuela

Menteri Keuangan Steven Mnuchin dalam rilis resmi menyatakan, Maduro sangat mengandalkan lingkaran dalamnya untuk terus berkuasa di Venezuela.

"Karena itu, kami bakal mencegah orang-orang itu tidak berkuasa sementara warganya terus menderita akibat kelaparan," terang Mnuchin.

Maduro, seperti dikutip BBC Mundo, langsung merespon dengan mengecam bahwa dia belum pernah "melihat yang seperti ini sebelumnya".

"Jika mau menyerang saya, seranglah saya! Jangan macam-macam dengan Cilia. Jangan macam-macam dengan keluarga saya. Jangan jadi pengecut!" kecam Maduro.

Dikenal sebagai "Kombatan Revolusi Pertama", Newsweek memberitakan Flores adalah perempuan paling berpengaruh di Venezuela.

Dia menjadi pembela setiap kebijakan mendiang Presiden Hugo Chavez, yang menawarkan pengabdian ketika Chavez dipenjara di 1992 pasca-kudeta yang gagal terhadap Carlos Andres Perez.

Sejak 1992, Flores dan Chavez menjadi teman. Pertemuannya dengan Maduro juga melalui Chavez. Mereka menikah pada Juni 2013.

Sebelum menikah dengan Maduro, Flores telah mempunyai tiga anak dari Walter Gavidia, mantan anggota pasukan keamanan di era Chavez.

Di Agustus 2006, Flores menjadi Presiden Dewan Nasional Venezuela hingga 5 Januari 2011. Saat itu, dia disorot atas dugaan nepotisme setelah 40 kerabatnya menduduki jabatan publik.

Selain AS, Kanada juga memberikan sanksi kepada perempuan 61 tahun itu beserta 106 individu yang berhubungan dengan rezim Maduro.

Kanada menyatakan, sanksi itu diberikan karena Venezuela dianggap menggelar pemilu yang tak memiliki legitimasi dan anti-demokrasi.

Baca juga: Selain Venezuela, Jerman hingga Yunani Juga Pernah Alami Hiperinflasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Newsweek
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com